SOLOPOS.COM - Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, berbincang bersama Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, dan Kapolda Jateng, Irjen Polisi Ahmad Luthfi, seusai berziarah ke Astana Giribangun di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Rabu (23/9/2020). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pengelola kompleks permakaman keluarga besar Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, di Astana Giribangun, Karanganyar, tidak membatasi peziarah yang datang selama pandemi Covid-19. Tetapi, peziarah wajib menaati aturan yang berlaku.

Apa saja aturannya? Juru Kunci Mausoleum Astana Giribangun, Sukirno, menuturkan pihaknya tidak membatasi peziarah yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tetapi, pengelola menerapkan sejumlah aturan mengacu protokol kesehatan Covid-19. Peziarah yang datang wajib mencuci tangan pada keran air yang disediakan sebelum masuk ke kompleks permakaman atau di dekat tempat parkir A.

Penuh Makna, Begini Proses Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Solo 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Selanjutnya petugas akan mengecek suhu tubuh peziarah. Peziarah juga wajib mengenakan masker. Petugas akan mengatur jumlah peziarah yang masuk ke Cungkup Argosari, Astana Giribangun.

Biasanya, petugas mengizinkan 60 orang per kloter. Tetapi, selama pandemi petugas mengatur menjadi 20 peziarah per kloter.

"Ini [Astana Giribangun] baru kami buka dua bulan lalu sejak pandemi. Sebelumnya kami tutup karena harus hati-hati. Ini kami buka pun dengan menerapkan protokol kesehatan. Pintu masuk dan keluar dipisah. Peziarah yang mau masuk ke cungkup bergantian," kata Sukirno saat berbincang dengan wartawan, Rabu (23/9/2020).

Bupati Klaten Sri Mulyani Segera Cuti, Siapa Pejabat Sementara Penggantinya?

Batasi Waktu Hanya 10 Menit

Selain mengatur jumlah peziarah yang hendak masuk ke Cungkup Argosari, pengelola juga membatasi waktu mereka di dalam ruang utama di mana terdapat lima makam.

Pengunjung hanya boleh berada di dalam selama sepuluh menit. Makam tersebut milik orang tua Siti Hartinah atau dikenal Tien Soeharto, yaitu K. P. H. Soemoharjomo, K. R. Ay. Hatmanti Hatmohoedojo.

Selain itu, kakak Siti Hartinah, yakni Siti Hartini Odang. Dua makam lainnya milik Presiden ke-2 RI, Soeharto dan istri, Siti Hartinah.

Pilkada Solo 2020: Gibran-Teguh Nomor Urut 1, Bajo 2

"Kalau pas hari libur kan ramai pengunjung. Kami atur yang hendak masuk ke dalam [kompleks terdapat lima makam]. Setiap kelompok sepuluh menit saja. Tetapi saat di luar cungkup, berdoa itu bisa sepuasnya. Mau satu jam atau lebih silakan. Sampai puas," jelas dia.

Sukirno menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berdoa dan berziarah ke makam Presiden ke-2 RI.

Sementara itu, pada Rabu, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari; Kapolda Jateng, Irjen Polisi Ahmad Luthfi; dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, berziarah ke Astana Giribangun. Mereka rutin menyelenggarakan kegiatan tersebut dalam rangkaian acara memperingati HUT ke-75 TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya