SOLOPOS.COM - Pentas Ketoprak Balekambang beberapa waktu lalu yang disarkan melalui kanal YouTube Balkam TV. (Solopos.com-dok.Ketoprak Balekambang)

Solopos.com, SOLO — Berbagai upaya dilakukan agar eksistensi seni tradisi terus terjaga di masa pandemi ini. Salah satunya inovasi publikasi via daring. Seperti yang dilakukan Ketoprak Ngampung yang biasa menggelar pentas langsung di gedung seni Taman Balekambang.

Kelompok seni tradisi yang berdiri sejak belasan tahun lalu ini rajin menggelar pentas streaming lewat kanal YouTube mereka Balkam TV. Upaya tersebut gencar dilakukan sejak beberapa waktu terakhir. Hasilnya terbilang lumayan.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal resmi yang dikelola Pemkot Solo tersebut, setiap video ditonton ulang lebih dari 200 kali. Pentas spesial berjudul Suminten Edan bahkan tayang ulang hingga 900 kali di Balkam TV.

Baca juga: Kang Pipit Preman Pensiun Meninggal Kena Serangan Jantung

Koordinator Ketoprak Ngampung, Tatak Prihantoro, Jumat (29/1/2021), menyambut baik hal tersebut. Ia dan tim merasa terharu dengan apresiasi yang begitu tinggi pada karya mereka. “Kami mengupayakan untuk streaming sejak PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] ini. Cukup terharu, yang menonton cukup banyak. Ini jadi masukan buat kami,” terangnya.

Padahal biasanya pada hari normal penonton ketoprak hanya 100 hingga 200-an orang. Sementara semasa pandemi ini penonton offline mereka paling hanya 25 hingga 30. “Dengan online yang menonton semakin banyak. Kami lama-lama terbiasa dengan sistem daring ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Tatak, mengatakan pentas Ketoprak Ngampung tetap digelar seperti biasa yakni Sabtu malam selama pandemi. Mereka membuka pintu untuk penonton offline dengan menerapkan protokol kesehatan pada Juli – Desember 2020. Pentas offline berhenti dan berganti jadi streaming selama diberlakukannya PPKM sebulan terakhir.

Baca jugaDokumentasi Pandemi dari Sineas Dokumenter Soloraya

Kerinduan Penonton

Saat pentas streaming penonton hanya disuguhi ketoprak singkat dengan durasi maksimal dua jam. Berkurang satu jam dari biasanya. Pemainnya juga dikurangi dari biasanya 50 orang menjadi 40 orang.

Tatak mengatakan selama pentas juga tak pernah lepas dari penerapan protokol kesehatan. Kursi penonton dibuat berjarak. Beberapa pemain yang selesai manggung diminta segera pulang untuk mengurangi kerumunan. “Kami tetap berupaya menyuguhkan pentas selama pandemi ini. Untuk mengobati kerinduan penonton, juga agar seni tradisi tetap lestari,” kata Tatak.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya