SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, saat diwawancara wartawan, Senin (3/10/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI  — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali mendorong masyarakat yang belum menyelesaikan pendidikan sekolah setara SD, SMP, dan SMA untuk mengikuti program kejar paket.

Program kejar paket mulai dari A hingga C di Boyolali tidak dipungut biaya karena dibiayai oleh pemerintah. Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengatakan hal tersebut menjadi pekerjaan rumah untuknya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam laporan capaian kinerja kan salah satunya itu yang menjadi tugas kami. Mereka kami dorong, target pertama masuk ke pendidikan formal kembali sepanjang usianya masih memenuhi,” terangnya saat berbincang dengan Solopos.com di Mal Pelayanan Publik (MPP) Boyolali, Senin (3/10/2022).

Namun, ketika untuk kembali ke pendidikan formal masih terdapat hambatan, maka Disdikbud mendorong masyarakat untuk mengambil program keseteraan.

Darmanto menjelaskan, untuk warga yang putus di SD, maka dipersilakan  untuk mengikuti Kejar Paket A, untuk putus di SMP dapat mengikuti kejar paket B, dan bagi yang belum menamatkan sekolah di tingkat SMA dapat mengikuti kejar paket C.

Baca juga: Hore! PTM 100 Persen Digelar di Boyolali Mulai Pekan Depan

“Kami sudah bebas tiga buta ya [buta aksara dasar, buta Bahasa Indonesia, dan buta pengetahuan dasar], sehingga untuk yang A itu sedikit, B masih ada, dan yang C itu paling banyak,” kata dia.

Ia berharap dengan adanya kejar paket maka dapat meningkatkan tingkat tamatan sekolah di Boyolali.

Darmanto juga menjelaskan dengan meningkatnya tamatan sekolah, maka indeks pembangunan manusia (IPM) di Boyolali menjadi baik karena salah satu indikatornya adalah pendidikan.

“Target kami sesuai undang-undang wajar, ya wajib belajar sembilan tahun. Jadi warga masyarakat Indonesia itu minimal berpendidikan sembilan tahun, kalau di pendidikan formal berarti tamat SMP,” jelasnya.

Lebih lanjut, Darmanto mengatakan bagi warga yang berminat untuk melakukan program kesetaraan dapat mendaftar di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di Boyolali.

Baca juga: PPDB SMP Boyolali Jalur Zonasi Dibuka, Disdikbud Wanti-Wanti Ini

Ia juga memastikan program kejar paket mulai dari A hingga C di Boyolali tidak dipungut biaya karena dibiayai oleh pemerintah.

Untuk syarat mengikuti program kesetaraan, Darmanto menjelaskan pendaftar cukup menunjukkan dokumen pendidikan terakhir.

“Ketika ingin masuk paket B, oh ternyata pernah belajar di SMP sampai kelas dua, nah itu kan pasti ada rapotnya. Ketika belum tamat SMA, artinya pernah belajar di SMA, itu juga bisa menunjukkan rapotnya. Yang daftar enggak harus warga Boyolali,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya