SOLOPOS.COM - Pelancong berfoto dengan latar belakang candi saat mengunjungi Candi Ijo di Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (25/12/2017). (Harian Jogja/Desi Suryanto)

Solopos.com, JOGJA — Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak candi. Berdasarkan data, setidaknya ada sebelas candi yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta. Sebenarnya kenapa ya banyak candi berdiri di Yogyakarta?

Istilah candi sendiri, bagi masyarakat Jawa digunakan untuk memberi istilah pada bangunan peninggalan sejarah dari zaman Hindu dan Buddha yang ada di Jawa. Dikutip dari dpad.jogjaprov.go.id, Selasa (12/4/2022), istilah candi berasal dari kata Candika, yaitu salah satu nama untuk Durga sebagai Dewi Kematian. Untuk itu, sering muncul anggapan bawa candi selalu berkaitan dengan kemarian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan catatan arkeolog, candi pada umumnya dibangun sebagai tempat pemakaman atau penyimpanan abu jenazah seorang raja atau tokoh tertentu.

Baca Juga: Kenapa Candi Prambanan Masuk Wilayah Yogyakarta? Ini Penjelasannya

Tetapi perlu dipertegas, tidak semua yang disebut candi merupakan tempat pemakaman. Ada juga fungsi candi yaitu sebagai tempat pemujaan yang jutsru ini lebih menonjol dan menjadi karakteristik khas dari setiap bangunan candi.

Dari sisi kosmologi, candi-candi selalu dibangun berdasarkan kepercayaan tentang keselarasan antara jagad raya sebagai makrokosmos dengan dunia manusia sebagai mikrokosmos. Kehidupan manusia selalu dipangaruhi oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari kekuatan alam di lingkungannya.

Berbicara mengenai candi yang banyak ditemukan di Yogyakarta, dinasti besar di Nusantara pada kurun waktu sekitar tahun 750-850 Masehi ada dua yang mendiami Pulau Jawa bagian tengah atau yang kini dikenal Jawa Tengah. Wilayah ini ada dua wangsa yang dominan memerintah secara silih berganti, yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Syailendra.

Baca Juga: Bercorak Hindu, Mengapa Prambanan Justru Dikelilingi 7 Candi Buddha?

Dilansari dari candi.perpusnas.go.id, Selasa, wilayah tengah Jawa bagian utara dikuasai Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu, sedangkan wilayah tengah Jawa bagian selatan dikuasai Wangsa Syailendra yang beragama Buddha.

Dua kekuatan dinasti besar tersebut telah membuat candi-candi yang ada di kedua wilayah ini mempunyai dua corak yang sangat berbeda satu sama lainnya. Kedua dinasti besar ini akhrinya dipersatukan dengan sebuah pernikahan antara Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya dan Pramodawardhani Putri dari Maharaja Samarattungga dari Wangsa Syailendra. Pernikahan tersebut terjadi pada sekitar tahun 838-851 Masehi.

Kerajaan Mataram Hindu yang pernah berjaya di wilayah selatan Jawa Tengah, yang saat ini menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak percandian yang bercorak Hindu dan sebagian kecil candi bercorak Buddha. Setelah Raja Sana dari Dinasti Sanjaya meninggal, tampuk kepemimpinan kerajaan Mataram dilanjutkan oleh Rakai Pikatan, soerang pangeran dari Dinasti Sanjaya.

Sejak Rakai Pikatan naik tahta, sejak itu pengaruh Sanjaya yang bercorak Hindu mulai dominan di Mataram, menggantikan Agama Budha yang dominan di wilayah tengah Jawa bagian selatan. Kekuasaan Rakai Pikatan ini mengakhiri domunasi Buddha di wilayah Mataram.

Baca Juga: Bukan Mesum, Simbol Erotis di Candi Sukuh dan Candi Cetho

Peralihan kekuasaan ini pun berpengaruh pada bangunan candi-candi yang ada dan dibuat di era Rakai Pikatan berkuasa di bumi Mataram Hindu.

Pada tahun 920 yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu yaitu Raja Tulodong. Pda masa itu dibangun sebuah candi besar yang monumental yang sekrang dikenal bernama Candi Prambanan. Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara.

Candi-candi yang ada di wilayah Yogyakarta ada dua macam corak yaitu bercorak Hindu dan bercorak Buddha. Candi-candi yang ada di wilayah Yogyakarta sekarang ini sebagian besar terbuat dari bantu andesit, hanya satu yang sekarang diketahui terbuat dari bata merah yaitu Candi Abang.

Candi yang benuansa Budha antara lain Candi Kalasan, Candi Banyunibo, dan Candi Sari. Sedangkan bangunan percandian yang bernuansa Hindu lebih dominan di wilayah Yogyakarta.

Berikut ini candi-candi yang ada di Yogyakarta:

  1. Candi Banyunibo terletak di selatan Desa Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.
  2. Candi Abang, berada di Dusun Sentonorejo, Des aJogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman.
  3. Candi Barong merupakan candi peninggalan agama Hindu yang terletak di Dusun Candisari, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan.
  4. Candi Gebang berada du daerah Condongcatur di sebelah selatan Desa Gebang, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman atau kurnag lebih 11 kilometer dari pusat Kota Jogja.
  5. Candi Ijo berada di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman.
  6. Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupatne Sleman atau tepatnya 16 km ke arah timur dari Kota Jogja.
  7. Candi Kedulan terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman atau sekitar 2,5 km dari Candi Sambisari.
  8. Candi Prambanan terletak di Prambanan, Sleman atau kurang lebih 17 km ke arah timur dari Jogja.
  9. Candi Ratu Baka berlokasi di atas sebuah bukti dengan ketinggian sekitar 195 mdpl, meliputi dua desa yitu Desa Sambirejo dan Desa Dawung.
  10. Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman.
  11. Candi Sari terletak sekitar 10 km dari pusat Kota Jogja, sekitar 3 km dari Candi Kalasan. Tepatnya di Desa Bendan, Kelurahan Tirtamartini, Kecamatan Kalasan, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya