SOLOPOS.COM - Ilustrasi tempat pembuangan sampah. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berencana mendirikan TPS 3R atau reducereuse, dan recycle guna mewujudkan zero waste berkelanjutan secara masif. Keberadaan TPS 3R ini didukung dengan pengelolaan bank sampah di tiap RT.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan pada 2020 volume timbunan sampah yang dihasilkan Boyolali mencapai sekitar 287,3 ton per hari. Jumlah ini setara dengan 105.094,61 ton per tahun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sampah ini baru sekitar 27,38 persen yang berhasil dikelola di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) UPT pengelolaan Sampah. Sisanya, sampah dikelola mandiri oleh masyarakat dan sebagian lagi belum dikelola dengan baik.

Baca Juga: Cerita 3,5 Jam Menyelamatkan Mykola, WNA Ukraina Tersesat di Merbabu

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkab Boyolali berencana setiap desa/kelurahan di Boyolali mengelola TPS 3R. Kemudian, di setiap wilayah memiliki TPS Terpadu. Selain itu, setiap RT juga memiliki bank sampah.

“Sampah ini jumlahnya sehari bisa 100 ton. Sebagian masuk TPA dan lainnya menyebar ke sungai dan lainnya. Sampah harus dikelola di lingkungan masing-masing. Ke depan juga akan dikembangkan di masing-masing klaster seperti industri, perkantoran, rumah sakit dan puskesmas,” kata Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Insan Adi Asmono, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (6/12/2021).

Insan menjelaskan kebijakan ini mendorong setiap organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, dan desa termasuk pasar diberi satgas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dengan demikian, diharapkan permasalahan sampah ini rampung di masing-masing sektor.

Baca Juga: SMK Muhima Purwantoro Wonogiri Kampanyekan Gerakan Antiperundungan

“Kami sedang siapkan roadmap-nya dan pengelolaan sampah harus selesai di lingkungan masing-masing. Kami akan rintis bertahap. Nanti ada pemanfaatan lanjutan misalnya pembuatan magot, bank sampah, pupuk organik, dan lainnya,” sambung dia.

Insan menerangkan sampah terbanyak di Boyolali dihasilkan dari rumah tangga. Setiap rumah tangga dengan asumsi empat orang anggota keluarga menghasil rata-rata 1,08 kilogram sampah per hari. Sampah ini terdiri atas 0,65 kilogram organik dan 0,43 kilogram sampah non-organik.

Sementara itu, TPA di Winong menerima 70 ton sampah per hari. Jumlah ini baru sebagian wilayah saja yang tertangani. Hal ini perlu terobosan membangun sistem persampahan yang lebih baik.

Baca Juga: Aksi Pencuri Bebek di Jenengan Boyolali Terekam Kamera CCTV

“Sesungguhnya sampah bukan hanya tanggung jawab TPA. Namun menjadi tanggung jawab kita semua yang akan mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutur Insan.

 

Tak Perlu ke TPA

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Yulius Bagus Triyanto, mengatakan pendirian TPS 3R di tiap desa dan bank sampah di tiap RT atau dukuh diharapkan permasalah sampah rampung sebelum sampai TPA.

Sampah ini akan terpilah di level rumah tangga misalnya organik diolah menjadi pupuk kompos sedangkan sampah anorganik dipilah kembali untuk dijual. Sedangkan, sampah seperti popok atau pembalut dan sejenisnya akan diolah dengan penanganan terpisah.

Baca Juga: Wahana Baru Wisata Batu Putih Bayat Klaten Ditarik Lagi ke Gudang

“Jadi sampah ini selesai di lingkungan misalnya dengan gerakan sumbang rosok, pembuatan komposter hingga pengepul bank sampah. Sampah tidak perlu sampai ke TPA,” ujar dia.

Tak hanya itu, penanganan sampah yang rampung di lingkungan masing-masing ini berdampak pada penghematan belanja negara untuk mengatasi permasalahan sampah. Hal ini juga membuka peluang penghasilan baru, dan menyediakan lingkungan yang lebih sehat bagi masa depan bangsa.

“Bertanggung jawab terhadap sampah masing-masing menjadi awal menuju peradaban maju. Mari kita dukung dengan penuh totalitas mulai dari diri kita sekarang,” imbau dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya