SOLOPOS.COM - LRT Palembang merupakan salah satu proyek yang dikerjakan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Banyak proyek di depan mata, WSBP optimistis menatap tahun 2023. (Istimewa/WSBP)

Solopos.com, SOLO — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimistis 2023 akan menjadi tahun bagus untuk perseroan. Beberapa rencana strategis juga telah disiapkan WSBP, salah satunya dengan melakukan peningkatan pasar eksternal serta menjajaki proyek-proyek luar negeri.

President Director Waskita Beton Precast, FX Poerbayu Ratsunu, atau yang akrab disapa Banu, mengatakan untuk kinerja perseroan selama 2022, hingga Desember 2022, WSBP telah mengantongi kontrak baru senilai Rp1,59 triliun, di mana perolehan proyek ini mayoritas berasal dari internal sebesar 60% dan proyek eksternal sebesar 40%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perolehan nilai kontrak tersebut berasal dari proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung, proyek Jalan Tol Kataraja, proyek Cibitung-Cilincing Seksi 2, Flyover Sekip Ujung Palembang, proyek Tebing Tinggi-Serbelawan Seksi 4, proyek Kuala Tanjung-Indrapura Seksi 2, dan proyek lainnya.

WSBP juga berhasil mencatatkan nilai ekuitas sebesar Rp2,5 triliun. Catatan positif itu sebagai bagian dari perbaikan kondisi fundamental perusahaan. Pasca restrukturisasi, WSBP mencatatkan pemulihan fundamental yang ditunjukkan dengan struktur modal yang lebih sehat. Di mana DER WSBP per Juni 2022 berada pada level 0,59x.

WSBP juga semakin mendekati titik optimal current ratio. WSBP mengalami perbaikan pada sisi operasional dengan peningkatan pendapatan usaha per Juni 2022 sebesar 81% dan laba bruto sebesar 12% dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Dari capaian tersebut, WSBP juga telah menyusun rencana strategis pada 2023. Di antaranya adalah rencana untuk memperluas pasar.

“Peningkatan pangsa pasar non Waskita Group pada tahun 2023. WSBP memiliki rencana strategis yaitu pertama, WSBP
saat ini tidak lagi hanya fokus pada proyek-proyek dari internal Waskita Group. Namun juga akan fokus melakukan peningkatan pasar eksternal,” kata dia, Rabu (25/1/2022).

Strategi lain adalah melakukan penjajakan terhadap pasar proyek-proyek luar negeri. WSBP akan mengoptimalkan peluang yang ada dalam perolehan kontrak baru dari sisi proyek-proyek overseas yang saat ini tengah dijajaki.

Selain itu WSBP pun akan memaksimalkan utilitas pabrik eksisting. Dari sisi produksi, perusahaan akan terus memaksimalkan penggunaan plant-plant eksisting sehingga dapat memaksimalkan utilitas produksi. WSBP juga menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha akan tetap tumbuh seiring dengan meningkatnya kinerja produksi dan perolehan kontrak baru.

WSBP akan terus meningkatkan profitabilitas dan terus melakukan efisiensi beban usaha guna menjaga dari sisi kinerja laba. Dengan adanya putusan kasasi dan Perjanjian Perdamaian telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, WSBP juga menargetkan pada triwulan I dan II/2023 dapat melakukan aksi korporasi WSBP dalam rangka implementasi Perjanjian Perdamaian.

Manajemen Risiko

Rencana strategis selanjutnya, yakni penguatan tata kelola dan manajemen risiko. Seiring berjalannya aksi korporasi yang saat ini dilakukan, WSBP terus meningkatkan dan melakukan penguatan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko.

Menurut Banu, manajemen juga optimistis WSBP memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Di mana ada kenaikan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,57% menjadi Rp 125,18 triliun.

Selain itu adanya proyek infrastruktur baik dari Waskita Grup maupun eksternal termasuk adanya proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), menjadi potensi yang besar untuk industri manufaktur precast.

Selanjutnya, untuk menjaga tren positif pada 2023 itu WSBP terus fokus pada peningkatan produktivitas di seluruh lini bisnis. Di antaranya melalui pengerjaan proyek-proyek infrastruktur strategis, yang dibarengi dengan program peningkatan efisiensi beban usaha.

“Hal ini sejalan dengan misi dari transformasi WSBP untuk menciptakan healthy profit yang berkelanjutan,” kata dia.

Selain itu, WSBP juga memaksimalkan penetrasi dan perluasan pangsa pasar eksternal. WSBP berkomitmen untuk memperkuat implementasi GCG dan manajemen risiko dalam setiap aktifitas bisnis.

Untuk mendukung perkembangan industri infrastruktur ke depan, WSBP berharap komitmen Pemerintah untuk pembangunan dan pemerataan infrastruktur di Indonesia dapat terus berjalan.

Menurut Banu, pemerataan infrastruktur dan kemajuan industri konstruksi akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian di daerah dan industri lainnya secara umum. WSBP juga berharap dukungan atau insentif dalam bentuk pendanaan yang lebih kompetitif bagi pelaku industri konstruksi dan turunannya, guna mendukung pembangunan infrastruktur.

Dengan segala potensi yang ada dan perencanaan matang, pada 2023 ini WSBP menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha di atas 20% dibandingkan capaian 2022. Nilai kontrak baru diharapkan bertumbuh lebih dari 50% sehingga total kontrak yang dikelola bisa bertumbuh sekitar 4% sampai 5%.

Adapun target perolehan nilai kontrak baru ini mayoritas berasal dari proyek non Waskita Grup yakni lebih dari 60% dan sisanya berasal dari internal Waskita Grup.

“Bermodal struktur modal yang baik, kami berharap saham WSBP dapat segera diperdagangkan kembali pada Semester I tahun 2023,” kata dia.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya