SOLOPOS.COM - Warga mengikuti musyawarah bentuk ganti kerugian di kantor Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Kamis (7/4/2022). Di desa tersebut ada 48 bidang lahan terdampak tol. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Warga Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko mulai ancang-ancang memanfaatkan uang ganti rugi (UGR) dari pemerintah atas lahan mereka yang dibebaskan untuk proyek tol Solo-Jogja. Hal itu menyusul telah berlangsungnya musyawarah bentuk ganti kerugian di kantor desa setempat, Kamis (7/4/2022).

Salah satu warga Demakijo, Bardiman, mengatakan sawah miliknya yang terdampak tol Solo-Jogja seluas 2.900 meter persegi. Berdasarkan hasil appraisal, UGR yang bakal diterima Bardiman sekitar Rp3 miliar. Nilai itu diketahui Bardiman dan warga pemilik lahan terdampak tol lainnya di tengah musyawarah bentuk ganti kerugian di kantor desanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tadi saya sudah setuju,” kata Bardiman saat ditemui seusai mengikuti musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian.

Baca Juga: Dirut LMAN Apresiasi Dukungan Pembebasan Lahan Proyek Tol Jogja-Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Bardiman kini tinggal menunggu surat undangan lagi untuk menerima pencairan UGR. Disinggung pemanfaatan UGR setelah cair, Bardiman dengan tegas menjawab digunakan untuk membeli sawah pengganti. Alasannya, sawah yang kini terdampak tol selama ini menjadi sumber kehidupan keluarganya.

“Untuk beli sawah lagi. Sehari-hari saya sebagai petani. Ya di sawah itu. Untuk sawah pengganti belum tahu. Nanti kalau sudah ada uangnya baru saya cari sawah baru,” kata bapak tujuh anak tersebut.

Warga pemilik lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja di Demakijo lainnya, Bambang, mengatakan lahan terdampak miliknya sekitar 2.082 meter persegi. Lahan tersebut berupa sawah. Nilai total UGR yang bakal dia terima sekitar Rp1,2 miliar.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Berlanjut, Belum Ada Perubahan Desain Tol Jogja-Solo

“Saya tinggal di Jakarta. Kalau keluarga sudah tidak ada yang tinggal di sini [Demakijo]. Uangnya buat apa ya? Beli handphone apa ya,” katanya sembari tertawa.

Bambang mengaku langsung menyetujui nilai UGR dari hasil appraisal yang sudah dilakukan.

“Saya tadi menyetujui karena sudah mendapatkan kuasa dari kakak saya setelah membuka tahu nilainya langsung menyetujui. Saya punya pengalaman di Jakarta terkait pembebasan lahan. Satu area ada 12 orang. Gara-gara tidak setujuh, tiga tahun tidak beres sampai sekarang,” kata dia.

Baca Juga: 200-an Saluran Irigasi di Klaten Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan terdapat 48 bidang yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Demakijo.

“Nilai total UGR [uang ganti rugi] yang akan diberikan kepada warga Demakijo sekitar Rp63 miliar,” kata Sulistiyono.

Sulistiyono menjelaskan pada musyawarah itu warga menerima amplop berisi nilai UGR berdasarkan hasil appraisal dari kantor jasa penilai publik (KJPP).

Baca Juga: Antisipasi Sesar Opak, Konstruksi Jalan Tol Solo-Jogja Diperkuat

“Sebagian besar tanda tangan menyetujui. Setelah menerima amplop dan mengetahui nilai hasil appraisal, kami beri jangka waktu dua hari atau kalau hari ini juga sudah sepakat, silakan menandatangani. Lebih cepat, lebih baik untuk segera diusulkan pencairan. Tetapi kalau masih pikir-pikir, ada batas waktu 14 hari. kalau masih keberatan, silakan upaya melakukan banding ke pengadilan. Tetapi, saya harapkan di Demakijo ini 100 persen warga setuju,” jelas Sulistiyono.

Kecepatan Persetujuan

Sulistiyono mengatakan kecepatan pemilik lahan terdampak memberikan persetujuan nilai UGR memudahkan proses pencairan. Dia mencontohkan seperti yang dilakukan warga pemilik lahan terdampak tol di Desa Malangjiwan, Kecamatan Kebonarum.

“Di Malangjiwan itu 100 persen warga hari itu juga setuju. Ini memudahkan kami untuk segera mengusulkan pencairan [ke Lembaga Manajemen Aset Negara untuk pencairan UGR]. Dalam waktu dekat untuk Malangjiwan bisa dicairkan,” urai dia.

Baca Juga: Warga Ngawen Klaten Gugat UGR Tol Solo-Jogja, Sri Mulyani Buka Suara

Sulistiyono mengatakan hingga kini UGR yang sudah dicairkan mencapai Rp1,5 triliun untuk pembebasan lahan sekitar 1.800 bidang. Lahan yang sudah dibebaskan itu berada di 27 desa yang berada di lima kecamatan.

Total luas tanah di Klaten terdampak tol Solo-Jogja sekitar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Tanah terdampak itu tersebar di 50 desa, 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya