<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG –</strong> Antusiasme pengunjung pada pameran hasil pertanian Jawa Tengah (Jateng) di Gelar Promosi Agribisnis (GPA) tahun ini terbilang cukup tinggi. Terbukti, transaksi yang dicapai pada <em>event</em> tahunan yang digelar di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Argo Center Soropandan, Temanggung, mulai Kamis-Senin (26-30/7/2018) itu mampu mencapai Rp32 miliar.</p><p>Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Yuni Astuti, mengatakan GPA 2018 sangat diminati masyarakat. Terbukti, selama berlangsungnya <em>event</em> yang menampilkan hasil pertanian Jateng itu tak pernah sepi dari pengunjung.</p><p> “Pengunjung hari pertama (Kamis, 26/7) mencapai 16.000 orang, hari kedua 23.000, hari Sabtu karena <em>weekend</em> mencapai 48.500 orang, hari Minggu 47.000 orang dan hari ini [Senin] diperkirakan mencapai 16.000 orang. Total selama lima hari acara berlangsung ada sekitar 149.500 pengunjung. Ini cukup baik,” ujar Yuni dikutip dari laman Internet resmi Pemprov Jateng, Senin.</p><p>Selama lima hari pameran, imbuh Yuni, transaksi yang tercatat pun cukup bagus. Total transaksi yang dibukukan sebesar Rp32,417 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari transaksi stan Rp218 miliar, nonstan Rp436,5 juta dan pasar lelang mencapai Rp29,8 miliar.</p><p>Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko, yang menutup kegiatan pameran menuturkan <em>event </em>yang setiap tahun diselenggarakan ini menjadi ajang untuk mengevaluasi hasil-hasil pertanian di Jateng agar kualitasnya semakin baik, ketersediaannya mencukupi dan berdaya saing tinggi di tengah ketatnya persaingan global.</p><p>“Agribisnis, yang namanya bisnis, termasuk bisnis untuk produk-produk pertanian, tidak terlepas dari persaingan. Tidak hanya persaingan antarwilayah, tapi juga persaingan global,” tutur Heru.</p><p>Menurut Heru, Indonesia menjadi negara impor pangan tujuan dunia karena jumlah penduduknya yang besar. Di dunia, jumlah penduduk Indonesia menduduki <em>ranking</em> empat, sehingga menjadi pasar potensial.</p><p> “Mereka mendesak kita terus. Kalau bisa ya sudah orang Indonesia enggak usah makan beras, mi instan saja, supaya mereka bisa menjual gandumnya lebih banyak ke Indonesia. Kalau bisa orang Jateng tidak usah makan buah yang dihasilkan kita sendiri. Yang impor-impor saja. Yang seperti ini persaingan,” jelasnya.</p><p>Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyerahkan hadiah bagi para pemenang lomba di GPA 2018. Berbagai lomba yang digelar selama pameran hasil pertanian Jateng itu digelar antara lain lomba cerdas cermat, merangkai tanaman obat/ biofarmaka, burung berkicau, vlog, foto, dan mancing.</p><p>Selain itu juga dilakukan penyerahan lomba stan terbaik kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng. Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan Kabupaten Kendal, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak. </p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
