SOLOPOS.COM - Mobil Esemka Rajawali berplat nomor AD 1 A melintas di Jl Slamet Riyadi, Solo, Rabu (7/2/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO — Kendaraan bermotor dengan pelat nomor AD ternyata jumlahnya lebih dari empat juta.

Perlu diketahui, pelat nomor kendaraan AD mencakup tujuh wilayah di Soloraya, yakni Solo, Sragen, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, dan Sukoharjo.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah 2021 di laman resminya, total kendaraan dengan pelat nomor AD di Jawa Tengah ada sekitar 4.745.682 unit, yang terdiri dari sepeda motor, mobil, dan truk.

Jumlah kendaraan berpelat nomor AD ini hanya 4,28 persen, jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kendaraan bermotor yang ada di Jawa Tengah, yakni 20.320.743.

Baca Juga: Bukan Singkatan, Makna Pelat Nomor Solo AD Ada Kaitannya dengan Inggris

Dari total kendaraan bermotor berpelat AD di Jawa Tengah yang mencapai 4.745.682 unit, daerah yang paling banyak menyumbang adalah Kota Solo dengan jumlah 845.188 unit. Sedangkan kendaraan bermotor berpelat AD paling sedikit ada di Kabupaten Boyolali.

Berikut ini jumlah kendaraan bermotor di tujuh wilayah di Soloraya.

Baca Juga: Sejarah Pelat Nomor Solo AD, Ternyata Ini Maknanya

  1. Boyolali 539.847
  2. Klaten 817.600
  3. Sukoharjo 611.541
  4. Wonogiri 689.950
  5. Karanganyar 622.423
  6. Sragen 619.133
  7. Solo 845.188

Kode Huruf Belakang Pelat Nomor AD di Soloraya

Pelat nomor kendaraan AD di Soloraya dibedakan dari kode huruf yang tertera di belakang pelat nomor. Diilansir situs Pemerintahkota.com, Kota Solo pelat nomor huruf belakang bisa dari empat huruf U/H/S/A. Kemudian Boyolali D/M/W, lalu untuk Karanganyar F/P/Z, dan Sragen E/N/Y. Selanjutnya, Sukoharjo B/K/O/T, Wonogiri G/I/R, serta Klaten C/L/J/Q/V.

Sebagai informasi, pelat nomor kendaraan pertama kali masuk ke Indonesia ketika zaman penjajahan Inggris pada tahun 1810.

Baca Juga: Halo Halo! Skuter dan Otopet Dilarang Beroperasi di Jalan Raya

Mengutip informasi di Cintamobil.com dan unggahan pengelola akun Instagram @otospector, kala itu, Inggris membawa 15.600 bala tentara ke Batavia untuk merebut Jawa dari Belanda. Sejumlah pasukan tersebut terbagi menjadi 26 batalion yang dinamai huruf A hingga Z dan yang berhasil merebut Batavia adalah Batalion B. Sama halnya dengan Batalion L yang juga berhasil menduduki Surabaya.

Sehingga nama batalion tersebut digunakan sebagai pelat nomor kendaraan di wilayah tersebut. Hal yang sama juga terjadi di wilayah Yogyakarta serta Solo yang memiliki dua abjad pelat nomor kendaraan.

Baca Juga: Penampakan 4 Jersey Persis Solo Terbaru, Berapa Harganya?

Menurut sejarah pelat nomor AD di Solo, awalnya Solo dan Yogyakarta bukan wilayah jajahan Belanda. Namun, akhirnya dua daerah ini menyerah kepada Inggris. Kemudian, Inggris mengirimkan batalion untuk menjaga daerah tersebut. Batalion A dan B untuk Yogyakarta serta Batalion A dan D untuk area Solo.

Tidak semua batalion ikut bertempur, seperti C, I, J, O, Q, U, W, X, Y, dan Z. Hal ini dikarenakan mereka hanya cadangan.

Baca Juga: Berapa Tarif Parkir di Solo yang Normal?

Sebagai catatan untuk pelat nomor kendaran W untuk wilayah Sidoarjo baru ditetapkan pada 2000. Hal yang sama juga terjadi untuk pelat nomor Z di wilayah Parahyangan, yakni Banjar, Garut, Ciamis, Tasikmalaya dan Sumedang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya