Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Wow! Tekan PMK, Pemkab Boyolali Akan Bikin Tempat Cuci Kaki Khusus Sapi

Wow! Tekan PMK, Pemkab Boyolali Akan Bikin Tempat Cuci Kaki Khusus Sapi
author
Ika Yuniati Kamis, 28 Juli 2022 - 17:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat diwawancara terkait penyakit mulut dan kulit (PMK) di kantornya, Kamis (28/7/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali melaporkan penurunan sapi suspek penyakit mulut dan kuku atau PMK pada bulan ini.

Per Selasa (26/7/2022) ini, sapi suspek PMK diketahui ada 5.462 ekor, positif 32 ekor, mati 64 ekor, potong paksa 10, dan sembuh 1.920.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat diwawancara Rabu (27/7/2022), Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, menyampaikan program Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, jika pasar hewan kembali dibuka.

Program yang mengiringi pembukaan pasar hewan tersebut yakni pembuatan tempat cuci kaki sapi.

“Jadi nanti ada pencelupan kaki dan penyemprotan hewan sebelum ternak masuk ke pasar. Begitu juga pada sarana transportasi juga kami semprot. Kami juga akan menurunkan tim medis untuk memeriksa jika ada hewan bergejala,” kata dia, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Mantap! Vaksinasi PMK Boyolali Ditarget Selesai 4 Agustus 2022

Dalam wawancara sebelumnya, Bupati Said, memang menyampaikan soal program tempat cuci kaki sapi yang akan dibuat jika pasar hewan dibuka. Ia tidak ingin kecolongan hewan PMK saat pembukaan pasar.

“Kemarin saya sudah minta Dinas Perdagangan untuk menyiapkan tempat cuci kaki sapi. Kalau dulu zaman Covid-19 kan manusia cuci tangan. Nah, itu langkah awalnya, jadi ketika hewan masuk pasar ya cuci empat kakinya,” kata Said.

Lusi mengamini bahwa landainya kasus PMK di Boyolali ditunjang dengan adanya penutupan pasar. Ia menilai penutupan pasar dapat mengurangi hewan terindikasi PMK dari luar Boyolali.

Namun, saat disinggung mengenai pembukaan kembali pasar hewan, Lusi mengatakan tetap akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu.

Baca juga: Minta 10.000 Vaksin PMK Tahap 2, Boyolali Hanya Dijatah 3.000 Dosis

“Dari Disdagperin [Dinas Perdagangan dan Perindustrian] yang membawahi pasar hewan kemarin kayaknya sudah melayangkan telaah staf kepada Bupati terkait ekonomi masyarakat dengan ditutupnya pasar. Namun, nanti dampaknya juga ke Disnakkan,” terang dia.

Oleh karena itu, Lusi mengatakan Disnakkan Boyolali juga akan melakukan kajian terhadap kemungkinan pembukaan pasar hewan, pengetatan, dan rekomendasi prosedur jika pasar hewan dibuka.

Sebelumnya, Lusia, menyampaikan bahwa penurunan angka PMK juga disebabkan keberhasilan vaksinasi sapi di Boyolali. Disusul keaktifan peternak yang memberikan sapi-sapi mereka ramuan herbal.

Sampai saat ini sapi yang telah mendapatkan vaksinasi PMK di Boyolali berjumlah 2.696 ekor. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari vaksinas PMK  tahap I dan tahap II.

Baca juga: Tenaga Vaksinator PMK Boyolali Terbatas, Ini Cara Pemkab Mengatasinya

“Itu gabungan yang tahap pertama kemarin yang sudah tervaksin ada 1.896 ekor sapi. Kemudian, untuk vaksinasi lanjutan hari pertama, Senin kemarin, ada 300. Hari Selasa itu 500. Kemudian, Rabu kemarin vaksinasi off dulu, diisi dengan pelayanan pengobatan,” ungkap dia kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).

Lusia mengungkapkan pada hari ketiga atau Rabu (27/7/2022) kegiatan vaksinasi diliburkan karena medan lokasi vaksinasi yang melelahkan bagi petugas vaksinasi.

Kemudian, kata Lusi, vaksinasi PMK di Boyolali dilanjutkan pada Kamis ini dengan target 300 dosis di tiga titik yaitu Desa Jeruk dan Samiran yang berada di Selo, serta 100 dosis di Desa Korporasi Sapi (DKS) Andong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN