Harianjogja.com, JOGJA-Melihat dan mendengarkan gambar dan suara melalui media online mungkin sudah biasa, tapi merasakan sesuatu secara online? Sekelompok peneliti di Universitas Nasional Singapura (NUS) beberapa waktu lalu mengembangkan permen lolipop digital.
Alat ini merupakan simulator rasa yang memanfaatkan rangsangan elektrik dan suhu untuk menciptakan rasa secara virtual. Kini, mereka merambah kemungkinan mengirimkan rasa secara digital melalui internet.
Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal
Kepala peneliti NUS, Nimesha Ranasinghe November lalu memberikan kejutan dengan menciptakan simulator rasa yang disebutnya dengan Digital Taste Interface (DTI) yang bekerja memadukan gelombang elektrik dari elektroda dan suhu untuk merangsang syaraf perasa di lidah untuk mengecap sensasi rasa.
Berdasarkan penelitian Ranasinghe, rasa asam, asin dan pahit yang dirasakan lidah dapat tercipta dengan memanipulasi rangsangan elektrik. Sedangkan rasa pedas, segar dan manis didapat dengan memanipulasi suhu.
Melalui kombinasi dua bentuk rangsangan itu, maka didapatlah berbagai varian rasa yang dapat disimulasikan. Munculnya penciptaan ini membuka jalan dalam pengembangan teknologi lain, yakni mengirimkan rasa melalui internet.
Untuk mencapai tujuan itu, Ranasinghe dan tim peneliti di NUS kali ini mengembangkan pengiriman rasa via Internet Protocol (IP) untuk pengiriman rasa dalam bentuk digital. Metode ini akan memfasilitasi pengiriman dan penciptaan ulang rasa melalui elektroda DTI yang tersambung pada komputer. “Untuk mengirim data secara digital kami membuat format bahasa pemrograman yang bernama TasteXML (TXML). Program inis ecara khusus digunakan untuk memformat pesan berupa rasa,” ujar Ranasinghe seperti dikutip Newscientist.
Ranasinghe menambahkan, teknologi ini dapat diaplikasikan untuk berbagai hal selain mengembangkan dunia realitas virtual (virtual reality) yang saat ini masih terbatas pada simulasi visual dan suara. Salah satunya untuk aplikasi kesehatan seperti memberikan penderita diabetes sensasi rasa manis yang tak mempengaruhi kadar gula darah mereka.
Barangkali, nantinya seorang pecandu kopi atau teh juga bisa berhenti meninggalkan efek buruk kafein dengan memakai teknologi ini.
Sebagai pelengkap ciptaannya, Ranasinghe juga membuat alat yang disebutnya Lolipop Digital. Secara teknis alat ini memiriki konsep kerja yang mirip dengan DTI. Bedanya Lolipop Digital hanya menstimulasi rasa manis dan berbentuk lebih sederhana ketimbang DTI.
Meski mampu menstimulasi lidah untuk merasakan empat jenis rasa, temuan Ranasinghe masih jauh dari sempurna untuk menyajikan rasa secara utuh. Untuk itu diperlukan aroma dan tekstur agar dapat menyajikan sensasi mengecap secara penuh.