SOLOPOS.COM - Perwakilan penerima zakat Baznas Temanggung foto bersama Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Temanggung Djundardo dan Ketua Badan Amal Zakat Nasional Bambang Sudibyo, Rabu (11/12/2019). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Potensi zakat dari penghasilan aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah bisa mencapai Rp12,5 miliar.

Demikian dikatakan Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Temanggung Djundardo di Temanggung, Rabu (11/12/2019). Ia mengakui sampai saat ini, angka tersebut belum tercapai, meskipun dari tahun ke tahun jumlahnya terus meningkat.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

“Potensi zakat dari ASN saja untuk penghasilan gaji dan tambahan penghasilan pegawai [TPP] Rp 12,5 miliar. Tetapi sampai akhir 2018 terkumpul Rp5,7 miliar, jadi ini masih merupakan pekerjaan panjang agar kita bisa mencapai sebagaimana mestinya,” katanya seusai Tasharuf Akbar Baznas Temanggung.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan untuk tahun 2019 sampai akhir Oktober terkumpul Rp6,082 miliar. Disebutkan, metode pentasarufan sesuai panduan dari provinsi adalah 60% untuk fakir miskin, 40% produksi, dan 20% konsumsi, bentuknya untuk Program Peduli Kesehatan, bagi warga miskin yang sakit, guna pengobatan dan perawatan.

Program Peduli Pendidikan membiayai anak-anak selama menempuh pendidikan di SMA kemudian ada pembiayaan insidental artinya tidak dibiayai penuh. Lainnya Program Peduli Papan, RTLH bagi 102, dan plesterisasi 400+200 untuk rumah tangga miskin, jambanisasi sebanyak 200 unit, bantuan modal usaha produktif seperti mesin jahit, alat teknik, montir, finishing meubel. Ada juga bantuan untuk janda-janda dan duda-duda tua, serta Peduli Bencana, Peduli Difabel, sabilillah santri calon tahfid atau penghapal Alquran, ibnu sabil, ghorim, dan mualaf.

“Tahun ini kita mentasarufkan Rp6,3 miliar di mana setiap pekan kita adakan rapat siapa yang berhak menerima. Untuk fakir Rp620 juta sekian, miskin Rp3,9 miliar, mualaf Rp275 juta, fisabilillah Rp1 miliar lebih, ghorim [orang berhutang] Rp12 juta, ibnu sabil Rp14 juta.” katanya.

Ia mengatakan distribusi di 20 kecamatan yang ada di Kecamatan Temanggung paling banyak Rp850.101.000, lalu Kecamatan Kaloran Rp 635.218.000.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya