SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Legen, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom yang menjadi pusat berjualan aneka barang mulai dari barang baru hingga bekas yang buka saban Pasaran Legi. Foto diambil April 2021. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPasar Legen, pasar tiban yang hanya buka saban pasaran Legi di Lapangan Bonyokan, Kecamatan Jatinom ini telah dikenal masyarakat luas dari berbagai daerah. Setiap pasaran, ratusan pedagang dari berbagai wilayah berdatangan.

Kepala Desa (Kades) Bonyokan, Surono, menjelaskan Pasar Legen bermula dari sejumlah pedagang yang berjualan di Lapangan Bonyokan saban pasaran Legi. Jumlah pedagang terus bertambah saban pasaran digelar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Itu muncul sejak tahun 2000-an. Awalnya itu hanya ada beberapa pedagang yang datang di sana kemudian laku. Akhirnya getok tular jumlah pedagangnya bertambah,” kata Surono saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (29/6/2022).

Hingga jumlah pedagang yang berjualan di Lapangan Bonyokan saban pasaran Legi lebih dari 15 orang. Akhirnya, para pedagang itu dikoordinasi oleh pemerintah desa untuk berjualan di Lapangan Bonyokan saban Legi.

Jumlah pedagang dari pasaran ke pasaran terus bertambah. Hingga saat ini, ada lebih dari 400 pedagang yang berjualan saban pasaran Legi. Jumlahnya bisa membengkak menjadi 450 pedagang saat momen-momen tertentu, seperti libur Lebaran.

Baca Juga: Dulu Pasar Tiban, Pasar Legen Jatinom Klaten Kini Jadi Pusat Barang Bekas Hingga Antik

Surono menjelaskan para pedagang yang berjualan di Pasar Legen tak hanya berasal dari Klaten. Ada pedagang yang berasal dari wilayah Semarang, Sleman, Magelang, Karanganyar, dan daerah lainnya.

Jenis barang dagangan yang dijual di Pasar Legen juga komplet. Mulai dari barang bekas hingga barang baru. Surono pun menyebut Pasar Legen menjadi pasar terkomplet di Jawa Tengah.

“Mau mencari apa saja ada, mulai dari barang bekas hingga barang baru. Komoditasnya apa saja ada, mulai dari onderdil sepeda motor, pakaian, perkakas sehari-hari, hingga bibit tanaman dijual di Pasar Legen. Cara jualannya juga masih secara tradisional. Pembelinya yang datang juga dari mana-mana. Ada yang dari Solo, Semarang, dan daerah lainnya. Saya sendiri sampai bingung kok bisa jadi sebesar itu. Padahal tidak ada acara khusus untuk mengundang pedagang. Mereka datang sendiri-sendiri karena getok tular,” jelas dia.

Baca Juga: Lebaran Jatuh di Hari Legi, Pasar Legen Jatinom Klaten Sepi

Soal perputaran uang di Pasar Legen, Surono memperkirakan bisa mencapai miliaran rupiah saban pasaran Legi, terutama ketika bertepatan dengan akhir pekan atau liburan seperti Lebaran. Dia menjelaskan perputaran uang parkir kendaraan bermotor saban pasaran mencapai Rp5 juta-Rp8 juta. Hal itu terutama saat akhir pekan tiba.

Surono menjelaskan pengelolaan Pasar Legen saat ini dilakukan melalui BUM desa setempat. Keberadaan pasar tersebut juga membantu perekonomian warga Bonyokan.

“Khusus parkir yang besar itu dikelola warga Bonyokan, dapat membantu kesejahteraan warga,” jelas Surono.

Baca Juga: Pasar Legen di Jatinom Bikin Arus Lalu Lintas Boyolali Ke Klaten Macet

Ditemui beberapa waktu lalu, salah satu warga Bonyokan, Sartono, 65, mengatakan jumlah pengunjung maupun pedagang Pasar Legen membeludak pada momen tertentu, terutama saat pasaran Legi masih dalam libur Lebaran.

Dia juga menjelaskan aneka komoditas bisa ditemukan di pasar tersebut mulai dari barang elektronik, kendaraan bermotor, pakaian, makanan, hingga bibit tanaman. Mulai dari barang baru hingga barang bekas bisa ditemukan dijual pedagang di Pasar Legen.

Salah satu pedagang yang paling ramai didatangi pengunjung, yakni Lasono yang dikenal bernama Pak Cemplon. Dia merupakan pedagang keliling yang menjual perkakas disisipi dengan humor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya