SOLOPOS.COM - Kabid Humas dan Komunikasi PBESI, Ashadi Ang. (istimewa)

Solopos.com, SOLO — Para atlet e-sports terbilang memiliki usia produktif yang tergolong amat singkat. Rata-rata mereka sudah mengakhiri karier di ujung usia 20-an sampai 30-an tahun. Pemerintah didorong membantu para atlet e-sports setelah karier mereka usai.

Kemampuan dan pengalaman atlet dapat dimanfaatkan untuk sejumlah sektor sehingga kesejahteraan mereka tetap terjamin. Hal itu mencuat pada bincang media Piala Presiden Esports 2021 “Membangun Jenjang Karir Atlet Esports & Prestasi Bangsa” yang digelar secara virtual, Rabu (24/11/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Pengurus Besar Esports Seluruh Indonesia (PBESI), Ashadi Ang, mengatakan perlu sejumlah upaya dari pemerintah untuk membuka peluang-peluang baru bagi mantan atlet e-sports untuk mengembangkan karier.

Baca Juga: Raih Hadiah Total Rp20 Juta di Solopos Diplomat Jogja Esport Arena 2021

“Betul atlet esports pensiun di usia yang sangat muda, usia 20-an sudah pensiun. Namun ketika mereka pensiun, ada banyak sekali peluang yang bisa mereka lakukan,” ujar Ashadi.

Dia mengatakan besarnya ekosistem e-sports dapat dioptimalkan untuk mewadahi pengembangan karier eks atlet. Menurut Ashadi, ada banyak profesi yang dapat menjadi kelanjutan masa depan atlet seperti developer dan publisher game, media massa, komunitas gamer, streamer dan konten kreator, event organizer, serta bidang kerja lain yang berhubungan dengan e-sports.

“Setelah atlet itu pensiun, mereka bisa masuk menjadi coach, analis, bisa juga menjadi caster, konten kreator, dan banyak sekali posisi lainnya. Mereka bisa tetap berkarya di ekosistem e-sports dan tetap bisa mendapatkan penghasilan setelah pensiun,” lanjut Ashadi.

Dunia usaha juga didorong memiliki kontribusi bagi para mantan atlet e-sports berprestasi. Samsung dan BCA selaku sponsor Piala Presiden Esports 2021 berkomitmen memberikan endorsement kepada atlet dan mantan atlet essports. Hal itu untuk membantu finansial mereka sekaligus meningkatkan citra e-sports di masyarakat.

Baca Juga: Juara Dunia WSBK: Balapan di Sirkuit Mandalika Seperti di Rumah

“Tidak semua orang yang berkecimpung di dunia esports menjadikan atlet sebagai main goal-nya. Meski tidak bermain, mereka masih bisa memberikan kontribusi bagi esports ini,” ujar Ashadi.

Sekretaris Jenderal Piala Presiden Esports 2021, Matthew Airlangga, mengatakan turnamennya menjadi salah satu tempat untuk mencari bibit-bibit atlet e-sports baru sehingga regenerasi terus berjalan. Menurut Matthew, Piala Presiden Esports bisa jadi panggung pemain daerah untuk bisa naik ke level nasional.
“Harapan kami dengan dukungan pemerintah, turnamen bisa jadi wadah untuk mencari atlet atau tim yang berpotensi untuk dibawa ke jenjang berikutnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya