SOLOPOS.COM - Pakubuwono (PB) X (Istimewa/Wikipedia)

HUT hari jadi kota solo ke-277

Solopos.com, SOLO — Keahlian orang Suku Kalang atau Wong Kalang dalam membuat karya ukiran kayu sudah tidak diragukan. Bahkan Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) X pernah memberikan hadiah kayu ukiran karya suku tersebut kepada Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diceritakan, PB X pernah memberikan kado ulang tahun kepada Wilhelmina berupa satu set meja belajar. Mebeler dengan desain khas tersebut merupakan buatan Abdi Dalem Kalang Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atas perintah PB X.

Ketua Solo Societeit, komunitas pecinta sejarah Solo, Dani Saptoni, menceritakan hal tersebut saat berbincang dengan Solopos.com belum lama ini di warung wedangan atau hik depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Wah, Ternyata Ada Peran Wong Suku Kalang dalam Pembangunan Keraton Solo

“Seni ukiran kayu Wong Kalang itu memiliki desain sendiri yang khas dan bagus. Maka PB X pernah memberikan kado ulang tahun kepada Ratu Wilhelmina satu set meja belajar, yang disuruh membuat wong-wong Kalang,” terangnya.

Berbeda dengan ukiran kayu dari Jepara, Dani menjelaskan ukiran wong Kalang unik. “Sifatnya sulur-sulur, tapi tegas. Kayune atos, antep, kandel. Modele tekstur kaku, tapi hiasannya membuat luwes. Orang bilang desain indi,” katanya.

Kado satu set meja belajar karya wong Kalang itu, menurut Dani, dikirimkan ke Ratu Wilhelmina di Belanda menggunakan kapal laut. “Diceritakan di buku, yang dikirim waktu itu kursi dan meja belajar. Dikirim pakai kapal,” urainya.

Baca Juga: Dalem Sasono Mulyo, Peninggalan Wong Kalang di Keraton Solo

Peninggalan Wong Kalang di Keraton

Salah satu karya ukiran kayu peninggalan wong Kalang di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang hingga sekarang masih bisa dinikmati, menurut Dani, yaitu bangunan rumah di barat Pendapa Sasana Mulya. Sebab setelah kebakaran besar Keraton pada 1985, hampir tidak tersisa bangunan keraton dengan ukiran karya Wong Kalang.

“Ada juga di dalam Keraton, pigura PB X dan Kanjeng Ratu Hemas, permaisurinya, itu buatan orang Kalang. Itu didesain Wreksa Diningrat. Kalau dilihat di Majalah Sasadara, patih Wreksa Diningrat ini punya usaha mebel di rumah,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari wikipedia.org, Kamis (17/2/2022), Wilhelmina lahir pada 31 Agustus 1880 dan meninggal pada 28 November 1962. Ia menjadi Ratu Belanda sejak tahun 1890 hingga 1948 atau bertakhta sekitar 57 tahun.

Baca Juga: Asal Usul Keraton Solo: Alasan Desa Sala Dipilih

Masa kekuasaan Ratu Wilhelmina menjadi saksi beberapa titik perubahan besar di Belanda dan sejarah dunia, seperti Perang Dunia I, Perang Dunia II, Krisis Ekonomi 1933, serta kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial.

Sedangkan Paku Buwono X lahir pada 29 November 1866 dan wafat pada 22 Februari 1939. PB X naik takhta pada 1893, yang artinya ia bertakhta selama kurang lebih 46 tahun dan menjadikan penguasa terlama di Keraton Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya