SOLOPOS.COM - Legislator dan pejabat OPD menggelar rapat gabungan membahas problem revitalisasi Pasar Kota Sragen di Ruang Serba Guna DPRD Sragen, Kamis (15/10/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — DPRD Sragen bersama Pemkab setempat membahas problematika seputar rencana revitalisasi Pasar Kota Sragen yang menelan dana Rp200 miliar pada 2021-2022 di Gedung DPRD, Kamis (15/10/2020).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Sragen Suparno itu, DPRD dan organisasi perangkat daerah (OPD) pemkab sepakat revitalisasi jalan terus, menerapkan zonasi jenis dagangan, dan melengkapi akses pedagang dan pengunjung di megaproyek pasar tradisional itu dengan enam eskalator.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertemuan itu sempat membahas problem para pedagang di kios renteng Jl. W.R. Supratman dan pedagang di kios sol sepatu yang sebelumnya mengadu ke DPRD Sragen.

Pelaku Pembakaran Truk Satpol PP Sukoharjo Ditangkap Polisi, 1 Buruh 1 Pelajar

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah masukan dari DPRD mendorong Disperindag untuk mengakomodasi problematika yang muncul di lapangan dalam detail engineering design (DED) yang ditargetkan selesai pada awal Desember 2020 mendatang.

Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Sragen Anggoro Sutrisno mengusulkan adanya akses yang memudahkan pedagang dan pengunjung mengakses lantai I, II, dan III berupa ekskalator dan akses parkir yang memadai supaya kekhawatiran pedagang tidak laku saat berjualan di lantai II itu bisa teratasi.

Mudah dalam Penataan Pedagang

Di sisi lain, Ketua DPRD Sragen Suparno menghendaki tetap diberlakukan zonasi dagangan supaya mudah dalam penataan pedagang.

Dia berpesan segera selesaikan DED itu dan segera sosialisasikan kepada pedagang secara utuh supaya tidak terjadi perbedaan persepsi dalam desain pasar modern dengan dana terbesar se-Indonesia itu.

Wapres ke-9 RI Hamzah Haz Dirawat di RSPAD, Begini Kondisinya

Legislator lain, Sri Pambudi, menekankan subtansi masalah dalam penataan pasar supaya tetap diakomodasi karena pada prinsipnya Pemkab Sragen tidak ingin merugikan para pedagang.

Kepala Disperindag Sragen Tedi Rosanto menyampaikan DED masih dalam proses dan ditargetkan selesai pada awal Desember 2020 untuk disampaikan ke Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Hasil review DED itu bila tidak selesai maka dana Rp200 miliar itu akan dialihkan ke daerah lain sehingga jangan sampai hal itu terjadi.

Curhat Pedagang Pasar Tiga Lantai Klaten Kebingungan Kapan Dipindah ke Pasar Darurat

“Untuk akses di Pasar Kota itu nanti ada delapan pintu masuk. Parkir di lantai III bisa menampung 600 unit mobil dan parkir di lantai II ada 700 motor. Dengan fasilitas parkir yang luas maka tidak ada lagi mobil atau motor yang parkir sembarangan di seputaran pasar kota. Untuk menuju lantai I maka pengunjung harus melewati lantai II. Akses itu dipermudah dengan menyiapkan enam unit eskalator di dalam pasar dan zonasi pedagang tetap diberlakukan,” ujarnya.

Berikut serba-serbi revitalisasi Pasar Kota Sragen:

Luas: 5 hektare bangunan
Kapasitas: menampung 1.515 pedagang
Parkir mobil: 600 unit di lantai III
Parkir motor: 700 unit di lantai II
Akses pengunjung: 6 unit eskalator.
Musala: lantai III
Sirkulasi udara: dengan blower

Sumber: Disperindag Sragen (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya