SOLOPOS.COM - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto dan Kepala DKK Salatiga, Siti Zuraidah, menyaksikan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada seorang anak di Gedung Disbun Kota Salatiga, Sabtu (14/8/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemkot Salatiga)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kekebalan warga terhadap penularan virus corona.

Bahkan berdasarkan persentase jumlah sasaran yang divaksin, Salatiga tergolong paling cepat atau tertinggi se-Jawa Tengah (Jateng) dalam melakukan vaksinasi, terutama dosis pertama.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Dikutip dari laman Internet resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total sudah sekitar 134.665 warga Salatiga yang menerima suntikan vaksin dosis pertama hingga 18 Agustus 2021.

Baca juga: Data Covid-19 Salatiga Tuai Pujian Satgas Covid-19 Nasional Karena Ini

Ekspedisi Mudik 2024

Jika dihitung secara persentase, maka vaksinasi dosis pertama di Salatiga telah mencapai 88,21% dari total sasaran 152.657 penduduk. Angka ini pun tergolong paling tinggi di Jateng, mengungguli Kota Magelang dengan persentase vaksinasi dosis pertama 79,11%, Kota Solo dengan 76,76%, dan Kota Semarang sekitar 67,31%.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan dan warganya yang turut menyukseskan program vaksinasi. Menurutnya, tingginya tingkat vaksinasi dosis pertama di Salatiga tidak terlepas dari antusias warga untuk mendapatkan vaksin dan terhindar dari Covid-19.

Vaksinasi Salatiga Kurangi Risiko

“Untuk vaksinasi di Salatiga memang terus kita gencarkan. Bahkan, sasaran kita tidak hanya warga yang ber-KTP Salatiga, tapi juga warga dari luar. Ini dikarenakan banyak warga luar Salatiga yang tinggal di Salatiga, baik untuk menempuh pendidikan atau bekerja. Jadi, kami tidak pilih-pilih untuk vaksinasi,” jelas Yuliyanto kepada Solopos.com, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Vaksinasi di SMAN 1 Purwodadi, Pelajar Ingin Segera Belajar di Sekolah

Meski demikian, Yuliyanto meminta warganya untuk tidak cepat puas. Ia menilai vaksin bukan jaminan terhindar dari Covid-19.

Menurutnya, vaksin hanyalah upaya dalam mengurangi risiko penularan Covid-19. Ia pun meminta warganya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan 5M agar terhindar dari bahaya penularan Covid-19.

“Program vaksinasi ini belum sepenuhnya selesai. Apalagi [vaksinasi] tahap kedua juga baru mencapai 40,85%. Jadi yang utama, kita harus tetap menerapkan 5M dan 3T untuk menekan angka penularan Covid- 19,” ujar Yuliyanto.

Baca juga: Sudah Divaksinasi, Ibu Hamil di Klaten Tak Lagi Waswas

Target Vaksinasi di Salatiga

Terpisah juru bicara vaksinasi Kota Salatiga, Prasit Al Hakim, berharap target vaksinasi di Salatiga bisa tercapai akhir tahun ini. Meski demikian, untuk mencapai target itu pihaknya juga sangat bergantung dengan pasokan vaksin dari pemerintah pusat.

“Kami tidak menargetkan vaksinasi selesai kapan. Jumlah alokasi vaksin tidak bisa dirata-rata karena tidak pasti. Semoga saja bisa selesai tahun ini,” ujar Prasit.
Selain lansia, Salatiga saat ini juga tengah mengencarkan program vaksinasi bagi remaja atau anak usia 12-17 tahun. Hingga saat ini sudah sekitar 3.073 anak di Salatiga yang mendapat vaksin, atau sekitar 17,17% dari total sasaran yang mencapai 17.895 anak.

“Sejauh ini jumlah remaja yang sudah divaksin mencapai 3.073 anak. Jadi masih ada sekitar 14.822 anak yang belum menerima vaksin dosis satu,” terangnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya