SOLOPOS.COM - Direktur Eksekutif Lazismu Sragen menunjukkan produk rendang siap saji dengan merek Rendangmu, yang diolah dari daging kurban, Rabu (21/7/2021). (Istimewa/Lazismu Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Guna mendukung program ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen menyiapkan sekitar 11.000 kaleng rendang yang diolah dari daging kurban.

Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, mengatakan memasuki tahun kedua Pandemi Covid-19, asupan protein bagi warga yang terdampak corona amat dibutuhkan. Pada 2020 lalu, sekitar 7.000 kaleng Rendangmu lebih banyak disalurkan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. Atas dasar itu, pengurus Lazismu di tingkat nasional dan provinsi memilih fokus mengolah daging kurban menjadi rendang kalengan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Masak Air Lalu Ditinggal Tidur, Dapur Warga Sragen Terbakar

“Di Jateng, Lazismu memasang target Rp4 miliar rupiah dari shohibul kurban. Di Sragen sendiri, kami berhasil menyumbang Rp500,8 juta atau sekitar 12% sendiri. Sragen kembali menjadi pengumpul dana kurban terbesar nasional. Tahun lalu, kami berhasil mengumpulkan Rp385 juta,” jelas Ronny kepada Solopos.com, Rabu (21/7/2021).

Dana Rp500,8 juta itu terkumpul dari 189 shohibul kurban. Sebanyak 26 shohibul kurban di antaranya dari kalangan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jepang. Dana senilai Rp500,8 juta itu digunakan untuk membeli 28 ekor sapi kurban tipe B jenis sapi bali seharga sekitar Rp17,5 juta/ekor. Ke-28 ekor sapi itu disembelih di Bali.

Lazismu Sragen (1)
Direktur Eksekutif Lazismu Sragen menunjukkan produk rendang siap saji dengan merek Rendangmu, yang diolah dari daging kurban, Rabu (21/7/2021). (Istimewa/Lazismu Sragen)

Setelah disembelih, dagingnya diolah menjadi rendang kalengan di sebuah perusahaan di Tangerang. “Proses produksi membutuhkan waktu selama satu bulan. Produk Rendangmu tahan hingga dua tahun. Sampai sekarang, Rendangmu hasil produksi 2020 masih ada beberapa kardus di Kantor Lazismu Sragen,” ujar Ronny.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Penyakit Ini Rentan Muncul Pasca Idul Adha

Ronny menjelaskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat warga tidak bisa bebas berkerumun guna melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Berkurban melalui Lazismu, kata Ronny, merupakan pilihan tepat karena warga dilarang mendatangi kerumunan.

“Kalau berkurban di Lazismu, shohibul kurban memang tidak bisa menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban. Tapi melihat penyembelihan hewan kurban itu hukumnya sunah. Daging kurban tidak harus dihabiskan pada hari Tasrik. Supaya mempunyai nilai manfaat sepanjang tahun, daging kurban diolah menjadi rendang kalengan yang tahan lama,” ucap Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya