SOLOPOS.COM - Ilustrasi Krisis Air (Instagram/@sustainableindonesia)

Solopos.com, WONOSOBO — Air merupakan kebutuhan esensial sehari-hari dalam kehidupan manusia. Terpenuhinya kebutuhan air menjadi salah satu indikasi kualitas kesehatan masyarakat dalam suatu daerah. Berdasarkan hasil dari laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukan bahwa pemakaian air kurang dari 5 liter atau lebih hingga 19,9 liter /orang/hari dapat menyebabkan risiko kesehatan yang sangat tinggi.

Sedangkan pemakaian air antara 20 hingga 49,9 liter/orang/hari baru dikatakan memiliki risiko kesehatan yang rendah dan untuk pemakaian lebih besar dari 50 liter/orang/hari atau lebih besar dari 100 liter/orang/hari memiliki tingkat risiko sangat  kecil. Pengelompokan ini mengacu pada kriteria pertimbangan kesehatan yang berkaitan dengan hygiene yang digunakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya dalam mengukur tingkat kesehatan masyarakat , Kementerian Kesehatan melakukan pengumpulan data ke berbagai daerah di Indonesia. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan pemprosesan data yang dimulai dari sunting kuesioner dan pemberian kode di lokasi penelitian yang dilakukan oleh enumerator.

Menghitung Nilai Proporsi Pemakaian Air

Untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dalam proporsi pemakaian air dirumuskan ke dalam 4 formula, di antaranya:

Proporsi rumah tangga (Ruta) yang tidak ada akses air dalam jumlah rumah tangga dengan rata-rata pemakaian per liter per orang per hari lebih kecil dari 5 liter/orang/hari, dibagi dengan seluruh rumah tangga dan dikalikan 100.

Sedangkan proporsi untuk rumah tangga dengan akses kurang adalah jumlah rumah tangga dengan rata-rata pemakaian air per orang per  hari antara 5-19,9 liter/orang/hari dibagi dengan seluruh jumlah rumah tangga, dikalikan 100

Proposi rumah tangga dengan akses air dasar adalah jumlah rumah tangga dengan  rata-rata pemakaian air per orang per hari antara 20-49,9 liter/orang/hari, dibagi dengan seluruh jumlah rumah tangga dikalikan 100.

Baca Juga : 4 SMA Negeri di Kebumen Ini Lolos 1.000 SMA Terbaik Indonesia

Proporsi rumah tangga dengan akses air menengah adalah jumlah rumah tangga dengan rata-rata pemakaian air  per orang per hari antara 50-99,9 liter/orang/hari, dibagi dengan seluruh rumah tangga, dikalikan 100.

Proporsi rumah tangga dengan akses air optimal adalah jumlah rumah tangga dengan rata-rata pemakaian air per orang per hari > 100 liter/orang/hari, dibagi dengan seluruh jumlah rumah tangga, dikalikan 100

Dari perhitungan berdasarkan perumusan tersebut, Kabupaten Wonosobo tercatat sebagai daerah dengan kategori pemakaian air kurang dari 5 liter/orang/hari paling tinggi di Jawa Tengah.  Berdasarkan data perhitungan, rata-rata pemakaian air kurang dari 5liter/orang/hari ini mencapai 10,40.

Baca Juga : Jumlah Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus Mulai Turun

Berdasarkan penelusuran Solopos.com melalui beberapa jurnal ilmiah dipublikasikan secara daring menunjukan bahwa keadaan geografi Kabupaten Wonosobo yang berada di daerah pegunungan menjadi faktor utamanya. Hal ini mengakibatkan masih daerah non-PDAM di Kabupaten Wonosobo sehingga kebutuhan air warga bergantung penuh pada sumber mata air pegunungan.

Padahal  saat musim kemarau, debit air dari sumber mata air tentunya berkurang sehingga setiap tahun saat musim kemarau tiba, masyarakat dari daerah non PDAM di Kabupaten Wonosobo selalu mengalami krisis air dan  kebutuhan air bersih harus dipasok secara langsung oleh PDAM melalui mobil tanki.

Selain itu karena keadaan geografis Kabupaten Wonosobo yang berada di daerah pegunungan mengakibatkan seringnya terjadi bencana tanah longsor di sejumlah daerah sehingga menyebabkan terputusnya pipa PDAM yang menjadi sarana distribusi air bersih.

Baca Juga : BKB Buka Terpal Setelah 7 Bulan Tutupi Stupa Candi Borobudur

Mengutip dari situs  Detik.com, Jumat (11/6/2021), bencana longsor yang terjadi pada Desember 2019 silam membuat warga di 6 dusun yang ada di Kecamatan Watumalang mengalami krisis  air karena pipa PDAM yang jebol karena terjangan longsor.

Meskipun demikian, nilai untuk pemakaian air di atas 100 liter/orang/hari di Kabupaten Wonosobo sudah cukup tinggi dengan nilai 45,70. Pemakaian antara 5-19,9 liter/orang/hari mendapatkan nilai 3,43, 20-49,9 liter/orang/hari mendapatkan nilai 6,51, dan 50-99,9 liter/orang/hari mendapatkan nilai 33,97

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya