SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (kanan), saat memberikan paparan terkait pengembangan Kampung Melayu sebagai kawasan wisata heritage Semarang Lama di kantornya, Kamis (30/9/2021). (Humas Pemkot Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan melanjutkan pengembangan kawasan wisata heritage Semarang Lama dengan membangun Kampung Melayu di Kelurahan Dadapsari.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan Kampung Melayu memiliki potensi wisata historis yang kuat. Salah satu dengan keberadaan Masjid Layur yang dibangun pada 1802 dan masjid peninggalan tokoh spiritual Soleh Darat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masjid Layur merupakan salah satu potensi yang nantinya dapat menarik wisatawan dari luar kota untuk datang ke Kota Semarang. Jadi saya optimistis, Kampung Melayu bisa menjadi daya tarik wisatawan, seperti halnya Little Netherland [Kota Lama Semarang],” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi itu dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).

Baca jugaMenengok Industri Batik di Kampung Batik Semarang, Lokasinya di Dekat Kota Lama

Hendi mengatakan seperti halnya Kota Lama yang dulunya kumuh sebelum dilakukan revitalisasi, kondisi serupa pun terjadi di Kampung Melayu. Meski demikian, ia yakin setelah dilakukan penataan Kampung Melayu akan menjadi daya tarik wisata di Kota Semarang.

Hendi menambahkan melalui program Kota Tanpa Kumuh atau Kotaku, 39,42 hektare kawasan Dadapsari akan dipercantik baik dari sisi infrastruktur jalan, drainase, sarana prasarana jalan, ruang publik hingga penambahan ruang terbuka hijau.

“Pengembangan Kampung Melayu ini menjadi bagian dari total 145,83 hektare di 62 kelurahan yang akan dirapikan. Dari tahun 2014 hingga akhir 2020, total pengurangan wilayah kumuh yang sudah dilaksanakan adalah 320,75 hektare, sehingga tersisa kawasan kumuh sekitar 95,08 hektare,” terang Hendi.

Penanganan Kampung Melayu ini lanjut Wali Kota Semarang merupakan satu kesatuan baseline kumuh yang harus dituntaskan dengan total angaran mencapai Rp35 miliar.

Baca jugaKamping di Objek Wisata Semarang Ini Tak Perlu Naik Gunung

Kesan kumuh kawasan ini akan diubah menjadi lebih baik dan cantik layaknya destinasi wisata lainnya. Sejumlah jalan yang selama ini kerap direndam rob dan banjir pun akan diperbaiki, seperti Jalan Kakap, Jalan Dorang, Jalan Layur, Jalan Petek, Jalan Inspeksi dan sejumlah jalan di tengah permukiman warga.

“Kawasan Kampung Melayu juga akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau dan ruang publik, seperti food court, dermaga, jembatan dan gapura,” terang Wali Kota Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya