SOLOPOS.COM - Istimewa/esport.id/Kenny Xepher Deo

Solopos.com, SOLO — Perkembangan dunia esports di Indonesia terus berkembang seiring berjalannya waktu. Berbagai kompetisi dari kelas tarkam hingga kompetisi yang menawarkan hadiah jutaan rupiah terus menjamur di berbagai lokasi.
Esports yang semakin lama kian diterima masyarakat membuat anak-anak turut menggemari berbagai game esports. Hal itu membuat Indonesia memiliki jumlah atlet yang banyak sekaligus bertalenta.
Selain dapat menyalurkan hobi, menjadi atlet esports juga bisa dijadikan sebuah pekerjaan yang menghasilkan.

Baca juga: Resmi! Young Lex Ditunjuk Jadi Presiden West Bandits Esports

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data dari esportsearnings.com, para atlet di Indonesia telah memiliki penghasilan hingga miliaran rupiah. Mengutip esport.id, Rabu (16/3/2022) berikut lima atlet dengan pendapatan tertinggi di Indonesia:

1. Kenny “Xepher” Deo
Xepher merupakan pemain Dota 2 asal Indonesia yang sedang naik daun. Pemain berusia 23 tahun itu memulai debut profesionalnya pada 2014. Saat ini Xepher bermain untuk tim asal Korea Selatan yakni T1.
Xepher menorehkan prestasi gemilang saat berada di Korea Selatan. Dia berhasil membawa T1 menempati posisi ke tujuh di The International 10 lalu. Meski hanya menempati posisi tujuh besar, T1 berhasil membawa pulang hadiah sebesar US$1 juta atau setara Rp14 miliar.
Seusai tampil di TI10, Xepher menduduki peringkat pertama sebagai pemain esports dengan pendapatan tertinggi di Indonesia. Pemain yang sempat viral dengan celetukan “Mama aku di Ti” itu mengantongi pendapatan sebanyak $350 ribu dollar AS atau setara Rp4,9 miliar dari total 36 turnamen.

2. Matthew “Whitemon” Filemon
Whitemon merupakan pemain baru di skena profesional Dota 2. Meski sudah bermain Dota dari kecil, Whitemon belum pernah terjun ke dunia esports secara profesional. Karir profesional Whitemon dimulai saat ia dikontrak untuk bermain sebagai stand-in di tim Pandora Esports.
Setelah tim Pandora Esports bubar, Whitemon sempat berpindah-pindah tim. Puncak karir Whitemon diraih saat ia memperkuat tim asal Korea Selatan, yaitu T1. Selain berhasil membawa T1 menempati posisi ke tujuh di TI 10, Whitemon bersama Xepher menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil masuk ke turnamen bergengsi The International.
Kesuksesannya di TI10 lalu membuat Whitemon meraih peringkat kedua sebagai pemain esports dengan pendapatan tertinggi di Indonesia. Total ia sudah meraih pendapatan sebesar US$294.000 atau setara Rp4,1 miliar.

Baca juga: Konvoi Pembalap MotoGP Panaskan Jalanan Jakarta, Siapa Saja Mereka?

3. Hansel “BnTeT” Ferdinand
Hansel “BnTeT” Ferdinand dikenal sebagai salah satu pro player CS : GO terbaik dari Indonesia. Hansel sudah berkarir sebagai atlet esports profesional sejak 2013 saat membela tim NXL. Setelah keluar dari NXL untuk melanjutkan kuliahnya, ia akhirnya memutuskan untuk go international pada tahun 2017.
Nama Hansel semakin dikenal setelah bergabung ke tim asal China, TYLOO. Dia berhasil memenangkan turnamen bergengsi China Cup 1 serta meraih berbagai gelar juara.
Setelah tiga tahun memperkuat TYLOO, pria berusia 25 tahun itu memutuskan untuk pindah ke Gen.G Esports pada 2020. Tak lama setelah itu, ia keluar dari Gen.G untuk bergabung ke tim esports asal Rusia, EXTREMEUM pada Januari 2021.
Selama berkarier sebagai pro player CS : GO, Hansel sudah mendapatkan uang mencapai US$172.000 atau sekitar Rp2,4 milliar.

Baca juga: Antrean Penukaran Tiket MotoGP Mandalika Mengular Sejak Pagi

4. Muhammad “Ryzen” Albi
Ryzen merupakam pro player PUBG Mobile dari tim BTR RA. Selama memperkuat BTR, chemistry yang kuat antara Ryzen dan pemain lainnya membuat mereka sering memenangkan beragam kompetisi esports PUBG Mobile. Ryzen juga sukses mencetak beberapa prestasi individual, seperti MVP pada PUBG Mobile Global Championship Season 0: League pada week 2 dan 3, serta Terminator di PMPL Spring Split 2020: Indonesia League.
Selama berkarir di PUBG Mobile, Ryzen berhasil meraup pendapatan senilai US$159.095 atau setara Rp2,26 miliar. Total pendapatan ini ia peroleh dari 13 turnamen bersama BTR RA dan 1 turnamen independen. Pendapatan tertinggi Ryzen didapat saat ia bersama BTR RA berhasil menjuarai PMCO Fall Split 2019

5. Made Bagus “Luxxy” Prabaswara
Luxxy merupakan sosok penting dalam sejarah Bigetron Esports. Dia telah membela BTR RA sejak pertama kali tim terbentuk di 2018. Luxxy sudah meraih pendapatan sebesar US$156.948 atau setara Rp2,23 miliar. Pendapatan itu diperoleh dari total 15 turnamen PUBG Mobile yang ia ikuti.
Pemain kelahiran 31 Mei 2003 itu menjadi atlet esports di bawah umur pertama dalam scene kompetitif PUBG Mobile. Bahkan pendapatan terbesar Luxxy bersama BTR RA diraih saat ia berusia 16 tahun sekitar Rp1,1 miliar .

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya