SOLOPOS.COM - Pekerja memasang kawat berduri di lahan terdampak proyek jalan lingkar timur (JLT) yang telah dibebaskan di Desa Celep, Nguter, Sukoharjo, Jumat (10/12/2021). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Proyek pembangunan jalan lingkar timur atau JLT Sukoharjo di wilayah Kecamatan Bendosari dan Nguter membuat harga tanah naik lima kali lipat. Harga tanah di sepanjang jalur yang dilewati proyek pembangunan JLT diprediksi terus naik pada masa mendatang.

Sebagai infromasi, proyek pembangunan JLT Sukoharjo sepanjang kurang lebih 25 kilometer melewati lima desa di wilayah Bendosari dan Nguter. Ada tiga desa di wilayah Bendosari yakni Desa Manisharjo, Mojorejo dan Bendosari. Selain itu, dua desa lain di wilayah Nguter yakni Desa Plesan dan Celep.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proses pembebasan lahan dan bangunan milik warga dilakukan Pemkab Sukoharjo sejak 2020. Hingga sekarang, pemerintah masih melakukan pembebasan lahan dan bangunan milik warga, tanah kas desa, dan tanah wakaf. Hal ini membuat harga tanah di sepanjang jalur proyek JLT Sukoharjo melejit tinggi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Baca juga: Pemdes Cari Lahan Pengganti Tanah Kas Desa Terdampak JLT Sukoharjo

Kepala Desa Bendosari, Suparmin, mengatakan harga tanah milik warga sebelum ada proyek pembangunan JLT sekitar Rp200.000 /meter. Harga tanah mulai naik saat pemerintah hendak mengerjakan proyek pembangunan JLT pada 2020. Kemudian, harga tanah kembali melejit setelah tim pengadaan tanah melakukan pembebasan lahan dan bangunan milik masyarakat pada 2021.

“Kini, harga tanah di sekitar jalur proyek pembangunan JLT sekitar Rp1 juta/ meter. Artinya, harga tanah naik lima kali lipat dibanding sebelum ada proyek pembangunan JLT,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (17/1/2022).

Membuka Usaha di Pinggir Jalan

Harga tanah di permukiman turut naik kendati tak begitu signifikan. Sebelum ada proyek pembangunan JLT, harga tanah di permukiman sekitar Rp300.000/ meter. Kini, harga tanah di permukiman sudah di atas Rp500.000 /meter.

Baca juga: 3 Jembatan Dibangun di Jalur Proyek JLT Sukoharjo, Mana Saja Lokasinya?

Suparmin memperkirakan harga tanah di sepanjang jalur proyek pembangunan JLT terus naik pada masa mendatang. “Bisa jadi, tiga tahun-lima tahun mendatang, harga tanah menembus di atas Rp2 juta/meter. Ini efek proyek pembangunan JLT,” ujar dia.

Pembangunan JLT bakal berimplikasi pada peningkatan perekonomian daerah terutama masyarakat setempat. Mereka bisa membuka usaha di pinggir jalan seperti warung makan, toko kelontong hingga bengkel. Kondisi ini bakal mengerek harga tanah di sepanjang JLT mulai dari wilayah Nguter-Mojolaban.

Senada Kepala Desa Manisharjo, Rumadi, mengatakan tak menutup kemungkinan para pelaku bisnis memburu tanah di sepanjang jalur JLT. Mereka melirik tanah di pinggir JLT lantaran cukup strategis untuk menjalankan roda bisnis. Saat ini, sebagian besar masyarakat terdampak proyek pembangunan JLT di Manisharjo telah menerima uang pembebasan lahan.

Baca juga: Proyek JLT Sukoharjo: Rp100 Miliar Dibayarkan untuk Bebaskan Lahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya