SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Youtube trailer Sri Asih. (Youtube Screenplay Films)

Solopos.com, SOLO-Biaya produksi Sri Asih memakan  anggaran Rp20 miliar lebih. Hal ini bisa dimaklumi lantaran film superhero asli Indonesia yang dibintangi Pevita Pearce ini memakai teknologi khusus.

Jagat Sinema Bumilangit kembali menghadirkan Adisatria kebanggaan Indonesia, bernama Sri Asih yang merupakan jagoan pertama yang tampil dalam cergam Indonesia dan diciptakan oleh Bapak Komik Indonesia, R.A. Kosasih. Sri Asih muncul pertama kali sekitar setengah abad yang lalu, tepatnya pada 1953.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Produser Film Sri Asih Wicky V. Olindo mengatakan bahwa untuk menerjemahkan karakter tersebut ke layar lebar membutuhkan proses produksi semaksimal mungkin.  “Sudah tiga tahun untuk memberikan kelanjutan cerita dari Jagat Sinema Bumilangit. Kami menggunakan crew terbaik di Indonesia, proses pengambilan gambar yang panjang sekali, castnya yang berkualitas, post produksi juga membutuhkan bujet tinggi. Kami bekerja semaksimal mungkin agar Sri Asih bisa memuaskan ekspektasi penonton,” katanya dikutip dari Bisnis.com pada Minggu (11/9/2022).

Baca Juga: Sutradara Ungkap 60 Persen Film Sri Asih Memakai CGI

Meskipun tidak menyebut secara eksplisit berapa biaya produksi yang digunakan untuk menggarap film Sri Asih, Wicky menjawab lebih dari Rp20 miliar.

“Lebih [Rp20 miliar], bahkan jauh sekali. Bujet Indonesia itu sekarang jauh sekali untuk membuat film, semua besar. Film Indonesia sudah mahal-mahal sekarang, sudah besar-besar bahkan produksi pun kebanyakan sudah menyiapkan lebih banyak dana untuk proses produksi film,” katanya.

Dia melanjutkan agar dapat memuaskan ekspektasi penonton tersebut, pihaknya juga mengalokasikan bujet yang cukup besar mengingat efek khusus computer-generated imagery (CGI) untuk menghidupkan adegan-adegan laga tersebut cukup mendominasi film ini nantinya.

Baca Juga: Sri Asih, Adisatria Wanita Pertama dari Komik Wayang

Menurut catatan, film pertama dari Jagat Sinema Bumilangit pun yaitu Gundala juga memiliki proses produksi yang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dia mengatakan bahwa proses pembuatan skenario, produksi, hingga rilis memakan waktu sampai 2 tahun. Film ini juga menghabiskan biaya produksi hampir Rp50 miliar.

Sementara itu, sang sutradara, Sartri Dania Sulfiati, atau akrab disapa Upi mengatakan bahwa film Sri Asih menggunakan banyak efek khusus computer-generated imagery (CGI) untuk menghidupkan adegan-adegan laga tersebut.

“CGI mungkin 60 persen dari filmnya. Cukup banyak, ada 1.000 shot CGI, karena saat menjadi superhero dia pakai tenaga-tenaga super dan lawannya juga supervillain dan kita akan lihat final battle yang epik nanti,” katanya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Pernah Main Film dengan Paddington Bear

Upi melanjutkan bahwa film Sri Asih dibuat selama tiga tahun. Waktu yang panjang itu disebabkan oleh pandemi Covid-19. “Produksinya tertunda sampai enam kali. Soalnya, ada kru yang positif dan harus dirumahkan, ada protokol kesehatan yang sangat ketat juga selama menggarapnya,” tuturnya.

Sekadar informasi, keluasan Jagat Sinema Bumilangit akan berlanjut pada film dan serial lain yang tengah diproduksi oleh pihak studio Screenplay Bumilangit, seperti Virgo and the Sparklings, dan serial Tara yang akan tayang di Disney+ Hotstar.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Film Sri Asih Siap Habiskan Dana Rp20 Miliar Siap Tayang di Bioskop

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya