SOLOPOS.COM - Dua orang panitia kontes domba dan kambing menyiapkan domba Dorper yang sempat dibanderol dengan harga Rp300 juta setelah ditimbang di pendaftaran peserta kontes di Taman nDayu Park Sragen, Minggu (29/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Domba jantan jenis Dorper Australia milik peternak dari Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, dibanderol dengan harga Rp300 juta per ekor. Domba tersebut sengaja dibawa ke Kontes Domba dan Kambing Nasional sebagai peserta dan oleh pemiliknya tidak dijual.

Domba Dorper tersebut milik Arif Ayodya Farm, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Arif datang membawa empat ekor kambing, dua jantan, satu betina, dan satu peranakan F1 Dorper.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan domba-domba Dorper jumbo itu dulu dibelinya di atas Rp100 juta. Arif mulai tertarik dengan Dorper Australia sejak domba tersebut viral beberapa waktu lalu. Arif langsung impor domba tersebut sebanyak dua kali, masing-masing 100 ekor.

Ekspedisi Mudik 2024

“Domba yang didatangkan dari Australia itu sekarang menyebar di Jawa. Dari total 200 ekor itu yang lari ke Jawa Timur itu sekitar 30 ekor. Yang lainnya ke Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kami tinggal memiliki 65 ekor di kandang,” ujar Arif.

Dia mengatakan domba Dorper yang dibawa ke kontes itu tidak dijual, tetapi kalau dijual harganya dibanderol Rp300 juta per ekor. Domba itu, sebut dia, baru berumur 1,5 tahun. Dia mengungkapkan kebutuhan makannya bisa sampai 8 kg per hari, tetapi hanya diberi 4-5 kg per hari. Tubuh domba itu terlihat padat dagingnya, gemuk dan badannya agak panjang.

“Kalau di Soloraya itu, domba Dorper itu ada di Klaten, Sragen, dan Karanganyar. Di Sragen ini ada 11 ekor dan di Karanganyar ada delapan ekor,” katanya.

Arif menerangkan keistimewaan Dorper itu terletak pada kualitas dagingnya karena kandungan lemaknya sedikit sekali. Dia mengatakan impor domba Dorper itu sebenarnya untuk perbaikan genetik domba-domba di Indonesia sehingga masih untuk kebutuhan breeding atau pembiakan, belum berpikir untuk suplai daging.

“Dorper itu untuk memperbaiki keturunan kambing dan domba di Indonesia, supaya domba dan kambing di Indonesia memiliki kualitas daging yang bagus, postur tubuh lebih besar, dan tentunya menguntungkan peternak,” kata dia.

Dia mengungkapkan domba Dorper di kandangnya yang tersisa dijual dengan harga rata-rata Rp45 juta per ekor untuk betina bunting dan pejantan. Untuk peranakan domba Dorper berumur 4-6 bulan itu, ujar dia, dijual Rp25 juta untuk jantan dan Rp23 juta untuk betina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya