SOLOPOS.COM - Petugas PT Inka mengecek kondisi kereta api seri terbaru K3 2017 Ekonomi Premium pesanan PT KAI, beberapa waktu lalu. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Lima perusahaan milik pemerintah Indonesia alias BUMN mendapatkan proyek besar untuk menggarap infrastruktur kereta api di Democratic Republic of the Congo (DRC) atau Kongo, Afrika.

Tidak tanggung-tanggung nilai kontraknya mencapai US$11,8 miliar atau sekitar Rp173,8 triliun dengan kurs Rp14.732 per 1 dolar. Lima BUMN yang berkolaborasi menggarap proyek kereta api tersebut adalah PT Inka (Persero), PT LEN (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan lima BUMN tersebut berkolaborasi dengan The Sandi Group (TSG) Global Holdings. TSG merupakan investor dari Amerika Serikat yang telah lama berinvestasi di Afrika.

Waduh, Baru Separuh Orang Indonesia Cuci Tangan dengan Benar

Ekspedisi Mudik 2024

“CEO TSG Global Holdings Rubar Sandi itu sudah berpengalaman di Kongo. Pemerintah Kongo menginginkan ada perbaikan transportasi kereta. Tapi, mereka tidak punya uang. Makanya investor TSG ini masuk untuk membiayai proyek pembangunan di Kongo. PT Inka dan beberapa BUMN itu diajak kolaborasi untuk menggarap proyek ini,” kata dia kepada wartawan seusai penandatanganan kerjasama di Kota Madiun, Rabu (14/10/2020).

Budi menuturkan PT Inka yang menjadi project developer akan menggarap satu paket proyek penataan transportasi di Kongo. BUMN itu menangangi infrastruktur rel kereta api.

“Kalau nilai kontraknya itu sekitar US$11,8 miliar. Itu untuk pembuatan kereta sekitar US$2 miliar dan untuk pembangunan infrastrukturnya sekitar US$9,8 miliar,” kata dia.

Lokasi Kecelakaan Maut di Jatiyoso Terkenal Rawan, Kepala Desa Sempat Jadi Korban

Pembuatan Kereta

Budi menyampaikan nilai kontrak dalam proyek tersebut memang cukup besar. Dia bersyukur di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, perusahaannya dipercaya untuk menggarap pekerjaan dengan nilai yang fantastis.

BUMN tersebut bakal menangani pembuatan kereta api antara lain sejumlah lokomotif, gerbong barang, kereta rel diesel elektrik, dan kereta rel listrik. Sedangkan untuk infrastruktur jalur keretanya mencapai 4.100 kilometer.

“Fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Martadi Port dan Banana Port,” jelasnya.

Apes! Pasangan Mesum di Tepi Jalan Terciduk Kamera Google

Kerjasama proyek kereta api yang melibatkan lima BUMN ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Indonesia Africa Forum (IAF) 2018 dan Asia Africa Infrastructure Dialogue 2019 di Bali.

Menurutnya, CEO TSG Global Holdings Rubar Sandi tertarik untuk menggarap pembangunan di Kongo. Hingga akhirnya berkolaborasi dengan BUMN di Indonesia untuk bersama-sama membangun infrastruktur perkeretaapian di Kongo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya