SOLOPOS.COM - Rombongan studi banding dari Dukuh Blendangan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, meninjau lokasi pemberdayaan di Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI– Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjadi tujuan studi banding dari luar daerah.

Salah satu yang ingin dipelajari adalah mengenai pemberdayaan masyarakat dan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendapatkan program corporate sosial responsible (CSR).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada studi banding tersebut, warga Dukuh Blendangan, Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman didampingi salah satu anggota DPRD Kabupaten Sleman, Susilo Nugroho.

Kadus Blendangan Suro Widiyono, mengatakan kedatangannya adalah  untuk mengetahui tentang kiat-kiat pemerintah Desa Tawangsari dan BUMDes Tawangsari dalam melakukan pemberdayaan masyarakat dan meraih bantuan serra program CSR maupun program dari Kementerian.

Keberlanjutan

Susilo Nugroho ingin mengetahui kiat membangun keberlanjutan program yang sudah dilakukan masyarakat Tawangsari.

Agar ketika program selesai dilakukan, tetap ada keberlanjutan kegiatan. “Bagaimana cara menjaga keberlanjutan [sustainable] program pemberdayaan masyarakat di Desa Tawangsari selama ini?,” tanya  Susilo.

Baca Juga: Operasi Patuh Candi Boyolali Dimulai Senin, Pelanggar Prokes dan Lalu Lintas Jadi Sasaran 

Kepala Desa Tawangsari, Yayuk Tutik Supriyanti, yang menerima rombongan tersebut mengatakan dirinya selama ini mengawali dengan membuat Social Mapping Desa Tawangsari terlebih dulu sebagai acuan dalam menjalankan programnya.

Social mapping sebagai dasar utama program yang berdasarkan potensi Desa Tawangsari.

Kehendak Rakyat

Selanjutnya, dibuat skala prioritas utama program pembangunan desa Tawangsari berdasarkan kehendak rakyat.

“Dari sinilah, program yang sudah dilakukan coba disandingkan dengan program CSR perusahaan atau BUMN atau dari program Kementerian nasional, sehingga bisa seiring sejalan. Strategi inilah yang membuat Desa Tawangsari selama ini mendapatkan banyak support dari berbagai pihak,” jelas dia, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Sabtu (18/9/2021).

Baca Juga: Undang Ratusan Tamu, Hajatan di Boyolali Dibubarkan Satpol PP 

Selesai diskusi, acara dilanjutkan dengan mengunjungi daerah binaan BUMDes Tawangsari, yakni UMKM karak, Batik Difabel Srikandi Patra dan produksi Susu Lembu Andini Tawangsari.

Rombongan Dukuh Blendangan bersama anggota DPRD Kabupaten Sleman banyak yang belanja produk lokal desa Tawangsari melalui pembayaran digital untuk mengawali Desa Tawangsari sebagai Desa Digital.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya