SOLOPOS.COM - Peternak jangkrik di Dusun Bakdalem, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar merawat jangkrik di kandang, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah warga Dusun Bakdalem, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mulai mengembangbiakkan jangkrik untuk pakan ternak atau burung.

Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat lebih kreatif agar bisa bertahan hidup. Salah satu caranya dengan mengembangkan berbagai potensi yang ada di sekitar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seperti dilakukan sejumlah warga di Dusun Bakdalem, Desa Sukosari, Jumantono, Karanganyar. Di Dusun itu ada 60 peternak jangkrik untuk pakan ternak/burung saat ini. Mereka tergabung dalam kelompok bernama Jangkar Muda.

Salah satu peternak jangkrik di Dusun Bakdalem, Bagus Pambudi, mengatakan jumlah peternak tersebut berlipat dari jumlah sebelum pandemi.

“Kalau jumlah awalnya saya tidak tahu pasti, tetapi yang jelas dulu masih sedikit. Pada saat pandemi Covid-19 banyak warga yang kehilangan pekerjaan lalu memulai beternak jangkrik. Sekarang sudah ada 60 peternak di dusun kami,” ujarnya Senin (16/5/2022).

Baca Juga : Pandemi Bawa Hoki, Pria Boyolali Ini Hasilkan Cuan dari Jangkrik Alam

Dari 60 peternak itu, katanya, produksi jangkrik yang dihasilkan mencapai 7-8 ton per bulan. Jangkrik dari Bakdalem Jumantono itu menyuplai kebutuhan pakan burung di Soloraya dan sekitarnya.

Bagus menyebut kebutuhan jangkrik sebagai pakan burung untuk wilayah Soloraya mencapai 12 ton per bulan.

Oleh karena itu pihaknya bersama peternak lain ingin mengembangkan usaha ternak jangkrik agar produksi meningkat. Setidaknya, bisa memenuhi kebutuhan pakan burung se-Soloraya.

Lebih jauh, dia berharap Bakdalem bisa menjadi sentra jangkrik untuk pakan burung.

Baca Juga : Diplomat AS Sakit Gara-Gara Jangkrik?

“Kami berharap jangkrik dari Bakdalem ini masih bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang mencapai 12 ton per bulan. Solo merupakan salah satu kota yang menyerap pakan ternak paling tinggi,” tutur dia.

Selama ini, katanya, pemasok dari Jawa Timur memenuhi kebutuhan jangkrik untuk pakan burung di Soloraya.

“Kalau bisa dipenuhi oleh Karanganyar ini kan bagus. Tentunya upaya pengembangan di Karanganyar ini memerlukan bantuan dari pemerintah,” imbuhnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto, juga mengharapkan hal serupa, yakni Bakdalem menjadi sentra budi daya jangkrik untuk memenuhi kebutuhan di Soloraya dan sekitarnya.

Baca Juga : Serangan Jangkrik Bikin Warga Mekkah Panik

“Permintaan pasar yang demikian tinggi membuat budi daya jangkrik harus ditekuni. Kuncinya harus tekun, teliti, dan tidak pernah menyerah. Usaha pengembangbiakan jangkrik ini sangat potensial secara ekonomi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya