SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Solopos.com, PELALAWAN – Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group berinvestasi pabrik kertas kemasan atau paper board di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelawan, Provinsi Riau. Nilai investasi mencapai sekitar Rp33,4 triliun.

Baca Juga: Ini 9 Proyek Investasi RI di Arab Saudi dari Dana Umat

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group, Sihol P. Aritonang, menyebutkan nilai investasi tersebut tergolong besar. Sebab nominal tersebut menjadi yang terbesar bagi perusahaan berdisi sejak 30 tahun silam itu.

Nilai investasi tersebut juga menjadi yang terbesar dalam 10 tahun terakhir di sektor manufaktur di Pulau Sumatra.

“Fasilitas ini juga akan memberikan multiplier effect yang signifikan berupa pembukaan peluang kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi. Serta menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi secara penuh,” kata dia, Selasa (29/3/2022).

Baca Juga: Rachmat Gobel Ajak Jepang Investasi di IKN Nusantara

Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada kuartal III/2023. Ke depan, pabrik tersebut ditargetkan mampu menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).

Menurut dia, kertas kemasan bersifat berkelanjutan bertujuan memenuhi kebutuhan produk kemasan yang lebih ramah lingkungan di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, menurutnnya pangsa pasar industri kertas kemasan mengalami peningkatan yang signifikan selama pandemi. Hal itu didorong oleh beralihnya aktivitas berbelanja masyarakat melalui platform dagang elektronik (e-commerce).

Baca Juga: Pandemi, Investasi di Karanganyar Malah Naik Jadi Rp3,2 Triliun

Di sisi lain, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk ramah lingkungan ketika berbelanja daring, juga ikut mendongkrak permintaan terhadap kertas kemasan. Fenomena itu terjadi secara global. Jadi tidak mengherankan jika permintaan terhadap kertas kemasan meningkat 3% pada tahun lalu.

“Indonesia menjadi pasar terbesar [kertas kemasan] selain India dan China,” lanjut dia. Sihol juga berharap, investasi tersebut dapat mendukung laju pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19 melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.

Baca Juga: Punya Pabrik Kertas, Desa di Sumberlawang Sragen Ini Dulu Pernah Jaya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan industri kertas merupakan salah industri andalan Indonesia. Selama pandemi Covid-19, utilitasnya mencapai 87,3%. Airlangga menambahkan, juga menjadi andalan ekspor Indonesia. Dalam enam tahun terakhir selalu positif dan tahun lalu neraca perdagangan sektor kertas mencatatkan surplus mencapai Rp4,1 miliar.

“Ekspor tahun lalu 11,8 juta ton dan Indonesia menempati peringkat kedelapan pengekspor pulp dan paper di dunia. Rekor ini akan diperbaiki kalau pabrik berproduksi,” jelas dia. Sedangkan realisasi penanaman modal dalam negeri [PMDN] yang dihasilkan oleh industri kertas dan percetakan terus meningkat hingga mencapai Rp7,8  triliun pada 2021.

Baca Juga: Industri Minyak Goreng Harus Terdaftar di SIINas, Begini Mendaftarnya

Menurut Airlangga,realisasi investasi pada sektor industri kertas masih sangat diminati oleh investor dalam negeri. Itu terlihat dari kenaikan PMDN sebesar 109% pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.

Berita ini sudah tayang di Bisnis.com dengan judul: APRIL Group Milik Sukanto Tanoto Kucurkan Rp33 Triliun Investasi Kertas Kemasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya