SOLOPOS.COM - Lokasi pengembangan alga di Sidowayah, Polanharjo, Klaten, Rabu (7/4/2021). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Alga bikinan kaum milenial di Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, ternyata juga dikonsumsi orang yang berprofesi sebagai astronaut. Alga yang sudah berbentuk kapsul itu dianggap menjadi makanan masa depan karena dianggap praktis untuk dikonsumsi.

Demikian penjelasan Kepala Desa (Kades) Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Mujahid Jaryanto, saat ditemui wartawan di desa setempat, Jumat (24/9/2021). Alga yang diproduksi dalam bentuk kapsul dianggap sebagai makanan masa depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mengonsumsi kapsul ini [pagi dan sore] setara dengan 1 kilogram nasi atau pun satu kilogram jus buah/sayur. Ini sudah dikonsumsi astronaut juga,” kata Mujahid Jaryanto.

Baca juga: Kondisi Terakhir Tukul Arwana Sebelum Kena Pendarahan Otak: Sehat & Bahagia Selalu

Hal senada dijelaskan tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Klaten asal Sidowayah, Hapsoro. Alga yang diproduksi di Sidowayah memiliki nutrisi tinggi.

“Ini cara yang praktis untuk mengganti pola makan. Makanya, astronaut cocok mengonsumsi ini. Astronaut yang pesan itu dari Jakarta,” katanya.

Sebagaimana diketahui, alga dalam bentuk kapsul diproduksi PT Algaepark Indonesia Mandiri sejak tahun 2018. Pengembangan usaha alga ini bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).

Alga bikinan pemuda di Sidowayah Klaten ini dinilai memiliki ciri khas tersendiri karena dikembangkan di air tawar. Sebab umumnya, alga dikembangkan di air laut.

“Alga ini kaya protein. Selain untuk pupuk cair [menormalkan PH tanah] juga untuk nutrisi. Kami produksi dalam bentuk powder atau serbuk. Produksi total kami saat ini mencapai empat ton per bulan. Pemasaran produk dalam bentuk serbuk sudah merata ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Algaepark Indonesia Mandiri, Rangga Warsita Aji, saat ditemui Solopos.com, di Sidowayah, Polanharjo, Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten, Yoni Ternyata Simbol Seks

Diberitakan sebelumnya, usaha pengembangan alga di Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, dilakukan sejak 2018. Di lokasi itu, mereka mendirikan PT Algaepark Indonesia Mandiri.

Pengembangan usaha alga ini bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Tak heran, sejauh ini PT Algaepark Indonesia Mandiri telah berkontribusi ke peningkatan pendapatan asli desa (PADesa) Sidowayah.

Baca juga: Jos! Generasi Milenial Klaten Kembangkan Alga Demi Dukung Ketahanan Pangan

Pengembangan alga di Sidowayah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna. Bibit alga dikembangkan di air tawar sebelum dipanen. Begitu dipanen, alga dikeringkan dan dijadikan sebagai produk setengah jadi sebelum akhirnya dimasukkan ke unit produksi, di antaranya mendukung ketahanan pangan.

Bahan baku alga itu bisa diolah menjadi bahan makanan, seperti mi. Selanjutnya bisa diproduksi menjadi facial soap, antioksidan, dan bermanfaat di bidang kesehatan tubuh lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya