SOLOPOS.COM - Salah satu kegiatan dalam Festival Cinta yang digelar di Pakem, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (19/2/2022). (Harian Jogja-Abdul Hamid Razak)

Solopos.com, SLEMAN — Sebuah acara bertajuk Festival Cinta digelar di Omah Petroek Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau Jogja. Festival ini diisi dengan berbagai atraksi seni dan olahraga.

Event ini juga melibatkan berbagai kesenian urban yang dipadukan degan olah tubuh yoga sebagai sarana healing peserta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Inisiator Festival Cinta, Frieda Yotaliana Treurini, mengatakan selama festival berlangsung peserta diajak untuk berolahraga dan berolahrasa dengan yoga. Masing-masing instruktur Yoga mengolaborasikan dengan bermacam kesenian.

Baca juga: International Mask Festival 2021: Kraton Jogja Sajikan Karya Tergres

“Salah satunya Kolaborasi Yoga dengan Komunitas Pakat Dayak. Ini baru kali pertama digelar,” katanya di sela kegiatan Festival Cinta di Omah Petroek Pakem, Sabtu (19/2).

Dia mengatakan secara keseluruhan ada 40 peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan di mana seluruh peserta harus sudah mendapatkan vaksinasi komplit, memakai masker, dan menjaga jarak selama kegiatan berlangsung.

“Kami juga mengundang Shierilla, sound healer yang membawa yoga lebih mendalam dengan singing bowl-nya. Ada juga kolaborasi Sufi dengan tari Jawa,” katanya.

Kegiatan Festival Cinta, lanjut Frieda awalnya direncanakan digelar selama tiga hari pada 18-20 Februari. Namun lantaran PPKM level 3, penyelenggaraannya dipadatkan menjadi satu hari penuh. Sejak pagi hingga malam, peserta mengikuti berbagai kegiatan.

Termasuk Obrolan Cinta bersama dosen filsafat sekaligus pembicara yang dikenal luas melalui siniar bertema religi-filsafat Masjid Jenderal Sudirman, Fahrduin Faiz dan Pardamean Harahap yang membahas mengenai makna cinta.

Baca juga: Yayasan Jenang Indonesia Wacanakan Festival Jenang Nusantara

“Indonesia menyimpan berbagai ajaran bernuansa kearifan sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk membantu kita menemukan hakikat cinta,” katanya.

Shierilla, seorang sound healer yang belajar singing bowl dari India mengatakan healing saat ini sedang banyak digandrungi kalangan anak muda. Tak hanya dengan berjalan jauh untuk me-refresh pikiran, namun healing dilakukan dengan mudah dan murah menggunakan metode meditasi seperti mendengarkan suara.

“Healing itu bisa dilakukan dengan metode mendengarkan suara, salah satunya dengan bantuan singing bowl ini. Nada yang dikeluarkan bowl ini bisa membuat kita lebih tenang dan mengeluarkan hormon-hormon yang membuat kita bahagia, tenang dan mengobati,” ujarnya.

Tidak hanya itu, menurutnya singing bowl juga bisa digunakan untuk pengobatan penyakit. Nada-nada tertentu yang dihasilkan singing bowl dinilai bisa mengobati dan menyembuhkan, terlebih karena tubuh manusia didominasi air yang lebih peka pada rangsangan bunyi.

“Jadi, singing bowl dengan ukuran berbeda akan menghasilkan nada berbeda apabila dipukul. Inilah yang digunakan untuk terapi. Misalnya untuk nada D digunakan sebagai terapi area reproduksi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya