SOLOPOS.COM - Posisi duduk saat work from home bisa memengaruhi postur tubuh (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Zoom Video Communications di Asia Pasifik (APAC), Ricky Kapur, mengatakan terjadi pergeseran kultur bekerja yang tidak harus dilakukan dari kantor. Sejak dunia dilanda pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja work from home yang membuat kultur kerja menjadi lebih fleksibel.

Belakangan, fleksibilitas ini kian menjadi pilihan baik bagi karyawan maupun perusahaan. Ricky Kapur menyebut fleksibilitas adalah pelajaran penting yang didapatkan dari pandemi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Fleksibilitas adalah kunci di masa setelah pandemi. Tentu masih banyak hal untuk dipelajari lebih lanjut, dan semua orang mengalami perjalanan mereka masing-masing,” kata Kapur dalam diskusi media secara daring, Selasa (26/4/2022) sebagaimana dilansir Antara.

Ricky Kapur menambahkan, kini sebagian karyawan bebas memilih sistem kerja yang membuat mereka lebih produktif.

“Kini, karyawan menginginkan opsi-opsi lain (selain bekerja dari kantor) yang membuat mereka produktif dan memiliki lingkungan kerja yang inklusif dan nyaman,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Tren WFH Meningkat, Omzet Perusahaan Parkir Anjok
Di wilayah Asia, khususnya, Ricky Kapur melihat fenomena para pekerja menghabiskan banyak waktu pergi dan pulang untuk bekerja di kantor. Menurut dia, hal itu mengganggu produktivitas dan semangat bekerja karyawan.

“Banyak orang di Asia melakukan commuting, dan bisa memakan waktu hingga 90 menit di setiap perjalanan mereka setiap hari. Itu adalah tantangan dalam produktivitas mereka. Dan kini, rasanya banyak perusahaan yang menyadari hal tersebut dan memberikan mereka (karyawan) untuk memilih sendiri cara mereka untuk menjadi produktif termasuk bekerja di rumah, hibrida, dan lainnya,” imbuhnya.

Sependapat, CIO Advisor Zoom, Roger Burgess, menambahkan pergeseran budaya bekerja ini semakin menyadarkan karyawan bahwa mereka pun memiliki pilihan dalam bekerja yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka masing-masing.

“Meski demikian, ini adalah hal yang kompleks, tidak semudah yang dipikirkan. Di Australia, kami sempat mengalami lockdown panjang, lalu ketika dilonggarkan, kami bekerja dari kantor. Dari sana, banyak orang menyadari bahwa kita lebih produktif kerja di rumah karena ada keseimbangan dan independensi,” kata Burgess.

Baca juga: Transisi WFH ke WFO, Simak Tips Jaga Kebugaran Tubuh

Ia juga berpendapat, kehadiran layanan teknologi digital pun semakin mempermudah perusahaan untuk melihat kemungkinan akan fleksibilitas dalam bekerja.

“Kita sekarang memiliki banyak cara untuk terkoneksi dan membuat komunitas. Memang, (kultur ini) cukup rumit di sisi manajemen orang untuk bekerja bersama (dari jauh), tapi, tren terus berkembang,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya