SOLOPOS.COM - Ilustrasi kota layak anak alias KLA. (Solopos-Dok.)

Solopos.com,WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten Wonogiri menargetkan bisa mendapatkan predikat Nindya Kabupaten Layak Anak (KLA) pada tahun ini. Seluruh organisasi perangkat daerah atau OPD diharapkan bisa membantu memenuhi target itu.

Pada Jumat (25/6/2021), telah dilaksanakan Verifikasi Lapangan Hybird (VLH) evaluasi KLA 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk Kabupaten Wonogiri. Evaluasi atau penilaian dilakukan secara virtual.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB & P3) Wonogiri, Setyarini, mengatakan KLA merupakan sarana untuk membuat anak bisa terpenuhi kebutuhannya. Baik secara fisik, mental maupun kesehatannya.

Baca Juga: Cegah Ancaman Longsor, Ratusan Pohon Beringin Ditanam di Pegunungan Bulukerto Wonogiri

Atas dasar itu, kata dia, Kementerian PPPA menekankan kepada seluruh kepala daerah mulai dari provinsi hingga desa agar menjadikan daerahnya layak anak. Sehingga nanti setiap kebupaten atau kota ada predikat KLA.

Ekspedisi Mudik 2024

"Kabupaten Wonogiri baru kali ini masuk verifikasi. Sejak 2011 sebenarnya sudah ikut, tapi tahun ini baru bisa masuk," kata Setyarini saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Menurut dia, hampir semua OPD di Wonogiri terlibat atau ada sangkut pautnya dengan KLA. Mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan (Dishub) hingga Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

"Intinya keterlibatan stakeholder untuk memenuhi hak anak sesuai UU Perlindungan Anak, mulai dari lahir harus sudah dicek. Apalagi Pak Bupati Wonogiri menekankan agar segala sesuatu harus benar-benar terimplementasi di lapangan, bukan hanya mengejar predikat atau bagus administrasinya," ungkap dia.

Baca Juga: Data SDGs Desa Modal Mengatasi Kemiskinan di Wonogiri

Pecah Telur

Setyarini mengatakan dalam KLA ada sejumlah tingkat predikat yang harus diraih. Mulai dari Pratama, Madya, Nindya, Utama hingga akhirnya bisa ditetapkan sebagai KLA. Saat ini belum ada kabupaten atau kota se-Indonesia yang sudah mendapatkan predikat KLA.

"Target kami tahun ini bisa langsung mendapat predikat Nindya. Paling tidak pecah telor dulu lah. Saat ini kan Wonogiri tingkat pratama saja belum. Kok kayaknya di sini anak tidak diperhitungkan, padahal projek untuk anak sudah banyak dilakukan. Sampai kemarin Pak Bupati minta hotel-hotel membuat pakta integritas untuk menekan kekerasan anak," kata dia.

Target dan usaha itu, lanjut Setyarini, harus didukung upaya keras dari semua pihak agar segera terpenuhi. Terlebih dari OPD yang ada di Wonogiri.

"Misalnya DPU kalau mau membangun jalan di depan sekolah harus diperhatikan, ada tanda merahnya. Saat membangun taman juga harus bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak. Dan masih banyak lagi," kata Setyarini.

Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, mengatakan untuk mewujudkan program KLA, Pemkab Wonogiri bersama DPRD telah membuat peraturan daerah (Perda) nomor 1/2021 tentang KLA. Program KLA di Wonogiri jika ditinjau melalui 24 indikator dari Kementerian PPPA menunjukkan kenaikan yang signifikan.

"Melalui VLH kami berharap Wonogiri segera menyandang KLA. Tentunya ada sejumlah proses yang harus dilalui," kata Setyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya