SOLOPOS.COM - ilustrasi bantuan sosial tunai. (Solopos/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengalokasikan anggaran senilai Rp5,4 miliar untuk mendukung bantuan sosial (bansos). Anggaran itu bersumber dari 2% Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Wonogiri.

Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Haryono, mengatakan bantuan sosial senilai Rp5,4 miliar tersebut tidak hanya disalurkan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sebagian dari alokasi anggaran itu akan digunakan mendukung kegiatan padat karya yang menunjang sektor pertanian dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Anggaran senilai Rp3,4 miliar digunakan BLT BBM. Sedangkan, anggaran senilai Rp2 miliar untuk kegiatan padat karya. Penyaluran bansos menunggu Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wonogiri 2022 selesai dievaluasi Gubernur Jawa Tengah.

“Iya jadi bansos yang bersumber dari 2% DAU itu tidak semuanya dalam bentuk BLT. Dari Rp5,4 miliar itu Rp3,4 miliar untuk BLT BBM dan Rp2 miliar untuk kegiatan padat karya penunjang sektor pertanian dan UMKM. Di sektor pertanian, pembangunan infrastruktur jalan usaha tani senilai Rp1,47 miliar. Sisanya, untuk UMKM dan perbaikan infrastruktur pasar,” kata Haryono saat ditemui Solopos.com di Kantor DPRD Wonogiri, Senin (19/9/2022).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Kurnia Listiyarini, menyampaikan penerima BLT BBM yang bersumber dari 2% DAU akan ditujukan para pekerja di sektor transportasi, nelayan, dan UMKM. Nominal BLT BBM yang diberikan senilai Rp200.000/bulan selama tiga bulan. Total BLT BBM yang diberikan senilai Rp600.000/keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga: Harga BBM Naik, DPRD Wonogiri: Berpotensi Naikkan Angka Kemiskinan

“BLT senilai Rp3,4 miliar itu nanti diperuntukkan kepada pengemudi ojek online, ojek manual, sopir dan kondektur angkutan umum, pelaku UMKM [pedagang kaki lima], dan nelayan. Sisanya, diberikan kepada KPM yang belum menerima BLT BBM dari pemerintah pusat,” kata Kurnia saat dihubungi Solopos.com via telepon WhatsApp (WA), Senin.

Penyaluran bansos tersebut ditargetkan mulai Oktober 2022. Saat ini, Pemkab Wonogiri sedang dalam proses pemadanan atau penyandingan data antara data yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dan Pemkab Wonogiri. Sebab, Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran 2% dari DAU provinsi untuk bansos.

“Ini masih proses pemadanan data agar tidak ada yang menerima double. Jadi data yang dimiliki Pemkab Wonogiri dan data Pemprov Jateng disandingkan. Sehingga nanti tidak ada KPM yang menerima bantuan ganda,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Wonogiri, Wahyu Widayati, memaparkan alokasi anggaran bansos untuk kegiatan padat karya penunjang UMKM senilai Rp530 juta. Nominal tersebut digunakan memperbaiki atau merenovasi bangunan di pasar, seperti perbaikan fasilitas mandi cuci kakus (MCK), saluran air, dan infrastruktur lain di pasar.

Baca Juga: Polres Wonogiri Peduli, Bagikan 50 Paket Sembako ke Driver Ojol-Sopir Angkuta

“Nominal sebesar itu akan digunakan merenovasi delapan pasar di Kabupaten Wonogiri,” kata Wahyu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya