SOLOPOS.COM - Satlantas Polres Wonogiri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada kecelakaan yang terjadi di area Gunung Pegat, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Rabu (20/4/2022). (Istimewa/Satlantas Polres Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRIKabupaten Wonogiri dan Kabupaten Klaten tenyata sama-sama memiliki kawasan bernama Gunung Pegat. Meski sama-sama bernama Gunung Pegat, kedua kawasan tersebut memiliki latar belakang berbeda.

Gunung Pegat di Klaten berada di Desa Jotangan, Kecamatan Bayat. Sedangkan Gunung Pegat di Wonogiri berlokasi di Kecamatan Nguntoronadi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gunung Pegat di Jotangan, Kecamatan Bayat menjadi jalur saluran irigasi Rawa Jombor-Jotangan. Di lokasi ini terdapat terowongan saluran irigasi yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Panjang saluran irigasi dari Rawa Jombor-Jotangan lebih dari 1,5 kilometer.

Lebar saluran irigasi itu sekitar dua meter. Saat melintasi Desa Jotangan, saluran irigasi itu melalui terowongan irigasi yang menembus bukit Pegat tak jauh dari Rawa Jombor.

Terowongan saluran air di Jotangan sepanjang 300 meter sudah tertata rapi. Atap terowongan sudah disemen. Pintu masuk terowongan di bagian hilir berdiameter 1,5 meter.

Di antara terowongan saluran irigasi itu ada rongga udara. Masyarakat di Jotangan biasa menyebut dengan sumur. Ada tiga sumur di Jotangan. Dua sumur berbentuk lingkaran. Satu sumur berbentuk kotak. Selain di Jotangan, ada juga satu sumur yang lain berbentuk lingkaran di Krakitan.

Baca Juga: Misteri Gunung Pegat Wonogiri: Bikin Pasangan Cerai?

Saat Pemdes Jotangan dikendalikan Supono selaku penjabat (Pj) kepala desa (kades) pernah berkeinginan membangun wisata menyusuri terowongan saluran irigasi di bawah bukit Pegat kawasan Rawa Jombor. Hal itu dilakukan, sejak 26 September 2018

“Sesuai hasil musyawarah warga, kami ingin memanfaatkan saluran irigasi di bawah bukit Pegat sebagai objek wisata. Jika berhasil, wisata menyusuri terowongan di Jotangan ini digadang-gadang menjadi satu-satunya di Jateng,” jelas kata Pj. Kades Jotangan, Supono, saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (20/3/2019).

Di sisi lain, Gunung Pegat di Wonogiri berlokasi di Kecamatan Nguntoronadi. Gunung Pegat di Wonogiri lekat dengan kisah mistis.

Baca Juga: Rawan Kecelakaan Maut, Gunung Pegat Wonogiri Jalur Tengkorak!

Cerita mistis Gunung Pegat di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri tak hanya soal mitos pasangan suami istri (pasutri) yang baru berusia 35 hari dilarang melewati jalan itu. Mitos yang berkembang, pasutri usia 35 hari jika melewati Gunung Pegat akan berakhir pernikahannya.

Warga Kecamatan Wonogiri yang sebelumnya bertempat tinggal di Baturetno, Priyo, saat ditemui Solopos.com di kawasan kota Wonogiri, Minggu (4/4/2016), mengaku saat menikah menuruti permintaan orang tua agar dia dan istrinya tak melewati Gunung Pegat.

Warga Tirtomoyo yang tinggal di Sukoharjo, Herman, 27, mengaku saat masih menjadi pengantin baru memilih melewati jalur di Desa Jendi, Nguntoronadi untuk menghindari Gunung Pegat. Dia hanya menuruti amanat orang tua yang sebelumnya memintanya menghindari Gunung Pegat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya