SOLOPOS.COM - Ilustrasi Amunisi (Foto: Dokumentasi)

WNI yang ditangkap di Brunei karena membawa peluru ternyata dikerjai anaknya sendiri.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan di Brunei Darussalam karena membawa barang mencurigakan tidak terlibat dengan kelompok radikal manapun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan anak Rustawi Tomo Kabul sengaja memasukkan peluru dan benda mencurigakan lainnya ke dalam tas orang tuanya yang akan berangkat umrah.

Ekspedisi Mudik 2024

“Anaknya sudah mengakui dan BIN [Badan Intelijen Negara] sudah mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut,” kata Menteri Tedjo di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Menteri Tedjo menuturkan anak Rustawi mengaku kesal dengan keberangkatan orangtuanya untuk umrah karena keinginannya tidak pernah dipenuhi. Hal itu membuat si anak berinisiatif memasukkan benda mencurigakan ke dalam tas ayahnya.

Pemerintah Brunei Darussalam sebelumnya bersedia untuk menyelesaikan persoalan warga negara Indonesia dengan yang tertangkap membawa peluru dengan baik bersama pemerintah.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brunei Darussalam telah menerima notifikasi terkait penahanan tiga orang WNI yang melakukan perjalanan dari Surabaya menuju Jeddah, Arab Saudi menggunakan penerbangan Royal Brunei.

Penahanan tersebut dilakukan karena ketiga WNI tersebut kedapatan membawa barang yang mencurigakan, termasuk beberapa butir peluru di dalam tas/koper yang dibawanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya