SOLOPOS.COM - Ratusan lulusan USD mengikuti upacara wisuda di Auditorium Kampus USD Jalan Gejayan, Depok, Sleman, Sabtu (24/3/2018). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta kembali menggelar wisuda periode kedua tahun akademik 2017/2018

Harianjogja.com, SLEMAN – Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta kembali menggelar wisuda periode kedua tahun akademik 2017/2018 di Auditorium Kampus USD, Jalan Gejayan, Depok, Sleman, Sabtu (24/3/2018). Sebanyak 800 lulusan mengikuti proses upacara wisuda dari total 994 lulusan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Wisuda periode kedua USD diikuti oleh para lulusan yang melakukan yudisium pada Agustus 2017 hingga Januari 2018. Jumlah lulusan yang semua prodi dari Agustus hingga Januari tercatat 994 orang, sebanyak 800 orang di antaranya mengikuti wisuda baik dari jenjang sarjana, magister dan doktor.

Ekspedisi Mudik 2024

Rektor USD Johanes Eka Priyatma mengingatkan kepada para peserta wisuda tentang besarnya pengaruh kiprah alumni terhadap reputasi dan nama baik USD. Karena itu ia berharap nilai dasar yang telah menjadi semangat dan praktik hidup alumni di kampus tetap menjadi panduan dan semangat seluruh kiprah di masyarakat.

“Karena bulan lalu kami dikejutkan kabar salah satu alumni USD terlibat dalam kegiatan penyebaran berita bohong alias hoaks,” ungkapnya di hadapan peserta wisuda, Sabtu (24/3/2018).

Eka menambahkan, kasus itu sangat disesalkan, sekaligus mengusik USD untuk kembali melihat efektifitas kegiatan pendampingan dan pengembangan karakter yang selama ini dikerjakan. Mengingat saat kejadian itu, USD secara serempak tengah bergulat dengan mahasiswa baru angkatan 2017 untuk memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar USD yaitu kebenaran.

“Kami juga sepenuhnya sadar bahwa persoalan peyebaran hoaks sudah menjadi pergulatan kehidupan bangsa sejak tiga tahun terakhir,” kata dia.

Ia menambahkan, eskalasi hoaks dipicu oleh kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi. Namun dalam konteks sosial politik dewasa ini, hoaks adalah komoditas yang penyebarannya dapat menjadi salah satu strategi dalam pertukaran wacana merebutkan pengaruh. Meski pemerintah telah berusaha keras, salah satunya melalui registrasi nomor ponsel namun masih banyak cara yang bisa ditempuh.

“Oleh karena itu hal mendasar untuk mengatasi persoalan ini adalah kesadaran dan tanggungjawab sosial semua pihak khususnya alumni dan keikutsertaan mewujudkan masyarakat bermartabat sesuai dengan visi USD,” kata dia.

Namun, Eka mengakui mengarahkan alumni bukan hal yang gampang karena kampus dalam taraf tidak mungkin lagi memiliki kapasitas dan legalitas apa yang sebaiknya dilakukan alumni di tengah masyarakat. Meskipun, ia sadar kiprah alumni baik dan buruknya mempengaruhi reputasi kampus.

Kenyataan itu, lanjut Eka, kembali menyadarkan betapa besarnya tantangan pendidikan dewasa ini. Karena harus mendampingi mahasiswa tidak hanya dapat berkompeten secara akademik namun juga memiliki kesadaran yang tinggi akan tanggungjawab sosial. “Serta kerelaan untuk berkontribusi kepada sesama menuntut kami bekerja lebih keras dan cerdas dalam penyelenggaraan pendidikan di USD,” tegasnya.

Sejumlah mahasiswa program sarjana dengan IPK tertinggi dalam wisuda itu antara lain, Ni Nyoman Diastrimarina dengan IPK 3,94 dari Prodi Bimbingan Konseling, Made Dewinta Cahyaningtyas dengan IPK 3,94 dari Prodi Psikologi, Regina Ari Septiningrum dengan IPK 3,93 dari Prodi PGSD serta sejumlah nama lain dengan IPK di atas 3,80. Sedangkan, Program Magister IPK terbaik diraih oleh Ari Wibowo dengan IPK 4,00 dari Magister Teologi dan Agustinus Herwanto dengan IPK 4,00 dari Magister  Manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya