SOLOPOS.COM - Ribuan orang menyaksikan Grebeg Maulud di halaman Kori Kamandungan Keraton Solo, Senin (12/12/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Grebeg Maulud digelar sebagai puncak acara Sekaten.

Solopos.com, SOLO — Ribuan orang memadati halaman Kori Kamandungan Kompleks Keraton Kasunana Surakarta Hadiningrat, Senin (12/12/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Arus lalu lintas menuju lokasi itu ditutup sejak sekitar pukul 09.30 WIB. Kendaraan bermotor dari Jl. Supit Urang maupun jalan lingkar Keraton sisi barat dan timur dilarang masuk ke halaman Kori Kamandungan.

Abdi dalem dan petugas linmas yang berjaga hanya memperbolehkan para pejalan kaki melintas. Sekitar pukul 10.30 WIB, Kori Kamandungan dibuka.

Seketika itu juga seribuan orang di halaman Kori Kamandungan berdesak-desakan untuk menyaksikan dari dekat rombongan kirab berjalan keluar. Sebagian besar dari mereka mengangkat telepon maupun kamera untuk memotret peserta kirab yang membawa Gunungan Jaler dan Gunungan Estri.

Penonton bukan hanya memadati halaman Kori Kamandungan guna menyaksikan Grebeg Maulud. Mereka juga berkerumun di lokasi lain yang menjadi rute kirab, yakni Sitihinggil Lor, Pagelaran Keraton, Alun-Alun Utara (Alut) Keraton, dan kompleks Masjid Agung Solo.

Setelah sampai di Masjid Agung, dua pasang gunungan lantas didoakan abdi dalem ulama. Setelah itu, sepasang gunuang itu dibawa ke halaman Masjid Agung dan langsung diserbu ribuan pengunjung. Sedangkan sepasang gunungan lagi harus diamankan terlebih dahulu untuk dibawa kembali oleh abdi dalem ke halaman Kori Kamandungan.

Setibanya di halaman Kori Kamandungan sepasang gunungan itu juga menjadi bahan rebutan ribuan orang dari berbagai usia. Gunungan Jaler lebih tinggi ketimbang Gunungan Estri. Gunungan Jaler berisikan sayur sayuran mentah. Sedangkan Gunungan Estri berisi makanan matang, seperti intip, ketan, dan rengginang.

Demi memperoleh isi gunungan yang telah didoakan tersebut, pengunjung harus berupaya keras. Beberapa dari mereka bahkan rela memunguti isi gunungan yang telah jatuh dan terinjak-injak di jalanan.

Salah satu pengunjung yang rela memungut isi gunungan adalah Sri Puji Lestari, 45. Perempuan yang datang dari Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, tersebut percaya isi gunungan yang telah didoakan bisa membawa berkah bagi penerimanya. Dia berencana membawa isi gunungan setiap kali berangkat berjualan buah-buahan di Pasar Peterongan, Semarang.

“Saya percaya isi gunungan ini bisa membawa berkah dari Gusti Allah. Isi gunungan akan saya bawa pulang. Nanti saya bawa saat berangkat ke pasar. Semoga saya memperoleh rezeki lebih banyak dari Gusti Allah. Saya dan ibu saya setiap tahun datang ke Solo untuk lihat Grebeg Maulud. Percaya atau tidak terserah masing-masing orang. Saya merasa tenang kalau dapat isi gunungan,” jelas Sri saat ditemui Solopos.com di halaman Masjid Agung, Senin.

Plt. Paku Buwono (PB) XIII Keraton Solo K.G.P.H. Puger, mengatakan Grebeg Maulud sudah digelar sejak abad ke-14 saat zaman Kerajaan Demak. Grebeg Maulud diadakan setiap 12 Robiul Awal.

Dia menerangkan gunungan Jaler-Estri dalam Grebeg Maulud menggambarkan keberadaan laki-laki dan perempuan yang kemudian menghasilkan keturunan. “Laki-laki dan perempuan ini melahirkan keturunan. Nabi Muhammad kan juga manusia yang dilahirkan dari bapak dan ibu. Lahirnya Nabi Muhammad di situ ada simbol sejahtera. Beliau diberi wahyu oleh Tuhan. Keberadaan Nabi Muhammad kemudian mampu menyejahterakan umat. Grebeg ini juga sebagai puncak acara Sekaten,” jelas Puger saat ditemui Solopos.com di Kori Kamandungan Keraton, Senin.

Puger menyebut perayaan Grebeg Maulud tahun ini terasa lebih ramai. Dia menduga jumlah pengunjung Grebeg Maulud tahun ini lebih banyak ketimbang tahun sebelum-sebelumnya karena digelar saat hari libur panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya