SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga asing (Dok/JIBI)

Kunjungan wisatawan asing ke Solo naik tajam diduga karena promosi yang kencang.

Solopos.com, SOLO — Kunjungan wisatawan mancanegera (wisman) ke Solo naik tajam. Pada Juli misalnya, kunjungan wisawatan asing naik 61,98% jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini dinilai dampak dari kesuksesan promosi pariwisata yang dilakukan akhir tahun lalu dan awal tahun ini. Ketua Assosiation of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menyampaikan selama ini stakeholders dan Pemkot Solo gencar promosi ke luar negeri, seperti mengikuti Matta Fair.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga getol memperkuat branding Wonderful Indonesia, bahkan branding ini mampu mengalahkan Malaysia. Juli lalu, jumlah wisman yang berkunjung ke Solo tercatat ada 622 orang, lebih tinggi dibanding tahun lalu yang hanya 384 orang.

Selain itu, jumlah ini juga lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 455 orang atau naik 36,7%. Wisman asal Malaysia masih mendominasi kunjungan, yakni 522 orang karena adanya direct flight dari Bandara Adi Soemarmo.

“Tingginya kenaikan kunjungan wisman ini dipengaruhi promosi pariwisata yang telah dilakukan. Promosi pariwisata memang tidak bisa instan tapi memberi dampak yang signifikan. Harapannya tren kenaikan ini bisa terus bertahan. Apalagi Agutustus, September, Oktober banyak event dan ada destinasi baru kemudian disambung lagi dengan libur akhir tahun,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (6/9/2017).

Menurut dia, familiarization trip (fam trip) yang dilakukan bulan lalu juga memberi dampak meski belum signifikan. Bengawan Solo Travel Mart (BTM) yang biasanya lebih banyak kegiatan business to business (B to B), selama dua tahun terakhir ini lebih fokus fam trip untuk lebih mengenalkan dan memberi pengalaman langsung potensi wisata di Soloraya kepada buyer dan terbukti lebih efektif.

Fam trip baru saja dilakukan sekitar sebulan sehingga dampaknya belum signifikan. Namun sudah ada transaksi setelah kegiatan karena buyer merasakan dan melihat langsung objek wisata yang hendak dituju,” kata dia.

Menurut dia, permintaan paket wisata juga sudah cukup baik, bahkan sudah ada travel agent dari luar negeri yang memesan paket dan telah dibuatkan paket dua malam dan tiga malam. Hal ini sebagai tindak lanjut dari fam trip yang dilakukan bulan lalu. Dia optimistis permintaan akan terus meningkat ke depannya.

“Berbagai kegiatan promosi yang dilakukan dengan harapan bisa berdampak signifikan untuk dua tahun ke depan. Namun promosi wisata ini harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mengingatkan wisatawan mengenai potensi wisata di Soloraya,” ujarnya.

Stakeholders dan pemda di Soloraya diharapkan bisa bekerja sama untuk menjual pariwisata tidak hanya ke wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Selain itu, perlu juga dilakukan pengembangan destinasi wisata supaya wisatawan tidak bosan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat tidak hanya wisman tapi wisatawan lokal juga naik 72,01% pada Juli dibanding Juni. Kenaikan tingkat kunjungan wisatawan ini berpengaruh pada length of stay (LOS) atau lama menginap di hotel dari 1,44 hari di Juni menjadi 1,55 hari pada Juli. Hal ini berpengaruh pula pada okupansi atau tingkat keterisian kamar yang naik 13,82% dari 48,70% menjadi 55,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya