SOLOPOS.COM - Ilustrasi pentas kesenian tradisional Jaranan Thek Nogo Pertolo khas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). (Facebook-Semua Tentang Ponorogo)

Wisata Solo, Disbudpar mendorong kelurahan dan kelompok seni bisa menampilkan jadwal pentas kesenian.

Solopos.com, SOLO–Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo mendorong pemerintah kelurahan maupun kelompok seni di Kota Bengawan melaporkan jadwal kegiatan seni yang dilaksanakan di wilayah masing-masing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Disbudpar Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan jadwal kegiatan seni dalam wujud latihan maupun pertunjukan yang dilaksanakan kelompok seni di wilayah kelurahan tidak menutup kemungkinan akan dicantumkan di dalam Kalender Even Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Hal tersebut, menurut dia, penting dilakukan guna menunjang daya tarik wisata Kota Solo.

“Jujur, pendatang atau wisatawan yang menginap di Solo terkadang masih bingung mau nonton apa? Kami belum bisa menyediakan informasi jadwal kegiatan seni yang berlangsung setiap hari. Hanya pertunjukan Wayang Orang Sriwedari yang bisa jadi pilihan karena memang terlaksana setiap hari,” kata Eny kepada Espos di Hotel Sahid Jaya, Solo, Kamis (14/4/2016).

Eny mengatakan kegiatan seni di wilayah kelurahan bisa menjadi alternatif untuk ditawarkan kepada para wisatawan. Dia mengandaikan, wisatawan bisa berkunjung ke Solo sewaktu-waktu tanpa harus cemas memikirkan akan berkunjung ke mana. Apabila tidak ada event besar, menurut Eny, wisatawan bisa diarahkan untuk menyaksikan kegiatan seni di berbagai wilayah kelurahan.

“Wisatawan bisa melihat latihan seni kan sudah cukup. Artinya, mereka tidak perlu bingung mencari hiburan di Solo. Akan lebih baik jika jadwal kegiatan seni di berbagai wilayah itu tersaji lengkap untuk ditawarkan kepada para wisatawan. Salah satunya bisa dimasukan ke dalam kalender event,” jelas Eny.

Eny menegaskan pemerintah kelurahan maupun kelompok harus memastikan terlebih dahulu jadwal pelaksanaan kegiatan seni di wilayah masing-masing. Menurut dia, apabila kalender event memuat jadwal kegiatan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau rentan batal untuk dilaksanakan, akan berpotensi mengecewakan wisatawan. Eny menilai, wisatawan bisa kecele.

“Tempat, tanggal, dan waktu pelaksanaan kegiatan harus fix. Jangan sampai oglangan. Wisatawan akan kecewa apabila disuguhkan dengan informasi jadwal kegiatan yang tidak valid atau jelas. Bisa jadi mereka mengabarkan hal tersebut ke orang lain. Kita semua yang dirugikan akhirnya,” papar Eny.

Sementara itu, Lurah Serengan, Restu Tyaswening, mengatakan di wilayahnya terdapat kelompok wayang kulit yang rutin menggelar latihan. Dia mempertanyakan peran Disbudpar dalam mengembangkan kelompok seni tersebut. Restu menceritakan kelompok wayang kulit di Serengan selama ini berkembang mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya