SOLOPOS.COM - Salah seorang pengunjung tengah berpose di spot foto di atas awan Desa Kandri, Semarang, Rabu (7/3/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Wisata di Semarang salah satu destinasinya adalah spot foto di atas awan yang ada di Desa Kandri.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sekitar pertengahan 2017 lalu, warga Kota Semarang dihebohkan dengan munculnya destinasi wisata baru di Kampung Talunkacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Ngaliyan. Destinasi wisata itu tak lain adalah spot foto di atas awan yang diprakasai oleh warga setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Spot foto di atas awan ini benar-benar mencuri perhatian warga Kota Semarang. Mereka ingin merasakan sensasi berfoto di atas tumpukan dakron dengan latar belakang Waduk Jatibarang dan panorama kawasan Wisata Goa Kreo.

Hasil foto itu pun mirip seperti berada di atas awan. Wisatawan yang berkunjung lantas menggunggah hasil foto tersebut ke akun media sosial (medsos) seperti Instagram maupun Facebook hingga menjadi viral di dunia maya.

Tren foto di atas awan itu pun membuat warga Talunkacang, Desa Kandri, langsung membuat spotspot baru untuk wisata digital. Setelah spot foto di atas awan, warga langsung membuat spot foto bunga sakura, salju hingga balon udara untuk mengenjot kunjungan wisatawan.

Namun, seiring berjalannya waktu kunjungan wisatawan ke spot foto di atas awan maupun spot foto lainnya di kawasan itu berangsur menyusut.

Pengelola spot foto di atas awan, M. Taufik, mengaku turunnya jumlah pengunjung sangat terasa sejak tiga bulan terakhir. Jika biasanya, kunjungan wisatawan bisa mencapai ratusan orang, kini hanya berkisar belasan orang.

Salah seorang pengunjung tengah berpose di spot foto di atas awan Desa Kandri, Semarang, Rabu (7/3/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Salah seorang pengunjung tengah berpose di spot foto di atas awan Desa Kandri, Semarang, Rabu (7/3/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

“Pas awal dibuka Agustus lalu, jumlah wisatawan yang mengantre untuk foto bisa mencapai 100 orang per hari. Tapi, sejak Januari kemarin mulai sepi hanya berkisar belasan orang. Ramainya hanya pas hari-hari tertentu, seperti weekend atau libur sekolah,” ujar Taufik kepada Semarangpos.com, Rabu (7/3/2018).

Taufik menambahkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi surutnya kunjungan wisatawan di spot foto awan Desa Kandri itu, salah satunya cuaca.

“Kemarin kan sering hujan. Jadi hasil fotonya kurang bagus. Semoga saat cuaca kembali cerah, kunjungan bisa ramai lagi,” beber Taufik.

Selain cuaca, ada faktor lain yang membuat kunjungan wisatawan di spot foto di atas awan menurun. Fakto itu tak lain adalah kejenuhan pengunjung karena spot foto di atas awan sudah tak lagi tren di medsos.

Untuk yang satu itu, Taufik mengaku sudah punya strategi. Salah satu strategi, yakni dengan melakukan inovasi pada objek-objek wisata digital untuk menarik kembali perhatian wisatawan.

“Kami sudah menyiapkan inovasi dan pembaharuan di spotspot foto yang disajikan. Apa inovasi itu? Tunggu saja nanti, dalam waktu dekat akan kami luncurkan,” ujar Taufik.

Nah, penasaran dengan inovasi dari spot foto di atas awan Desa Kandri? Tunggu saja inovasi dari pihak pengelola wisata digital di salah satu objek wisata Kota Semarang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya