SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong> – Hutan Tinjomoyo Semarang selama ini dikenal menyeramkan. Banyak cerita-cerita horor yang dikaitkan dengan hutan wisata &nbsp;seluas 57 hektare itu.</p><p>Cerita menyeramkan itu semakin menguat seiring fungsi kebun binatang di Hutan Tinjomoyo dialihkan ke Taman Margasatwa, Mangkang, pada 2007. Hutan yang terletak di Kecamatan Banyumanik itu pun langsung sepi. Terlebih, banyak kasus penemuan mayat di hutan yang terletak berdekatan dengan kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata itu.</p><p>Namun, cerita horor itu rupanya ingin ditepis Pemerintah Kota Semarang. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, ingin menjadi kembali Hutan Tinjomoyo sebagai destinasi wisata dengan menggelar Pasar Semarangan.</p><p>Pasar Semarang yang digelar setiap akhir pekan, pada Sabtu mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB itu resmi dibuka Wali Kota Semarang, Minggu (8/4/2018) malam. Pembukaan Pasar Semarangan itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran agenda Semarang lainnya, yakni Semarang Great Sale.</p><p>"Kenapa kita buka Semarang Great Sale di sini? Ini sebagai bagian kita mempopulerkan destinasi wisata baru. Yang kita unggulkan adalah sektor pariwisata," ujar wali kota yang akrab disapa Hendi itu saat memberikan sambutan.</p><p>Seusai memberikan sambutan, Hendi pun berkesempatan berkeliling ke stan-stan yang ada di Pasar Semarangan. Beragam dagangan tersaji di atas meja bambu pada 25 stan yang tersedia.</p><p>Ratusan pengunjung nampak memadati area tersebut. Mereka terlihat asyik berjalan-jalan di kompleks hutan yang digunakan sebagai Pasar Semarangan itu.</p><p>Hendi yang turut berkeliling pun menyempatkan diri mencicipi makanan di sana. Salah satunya adalah sayur Jantung Raja. Ia juga sempat menikmati pertunjukkan peragaan busana di jalan setapak yang diubah jadi <em>catwalk</em>.</p><p>Seusai kunjungan, Hendi mengaku senang dengan antusiasme yang ditunjukkan warga terhadap Pasar Semarangan, Hutan Tinjomoyo. Ia pun berharap <em>event</em> itu selalu dipenuhi pengunjung dalam setiap perhelatannya.</p><p>"Kadin terlibat, warga setempat, juga pemerintah melalui dinas pariwisata. Alhamdulillah, Tinjomoyo yang dulu dikenal sebagai tempat sepi karena tidak ada aktivitas keramaian, hari ini ramai,&rdquo; ujar Hendi.</p><p>Salah satu pengunjung, Hani Elsa Salsabila, mengaku betah berlama-lama di Pasar Semarangan. Selain menu kuliner yang tersaji lengkap, lokasi pasar yang berada di tengah hutan juga cukup eksotis.</p><p>&ldquo;Baru kali ini saya ke sini. Ternyata tempatnya asyik. Menu kulinernya banyak, tadi sudah nyobain nasi tedun,&rdquo; ujar Hani.</p><p>Pasar Semarang sebenarnya sudah digelar sejak 17 Maret 2018 lalu. Namun, saat itu acara tersebut baru sebatas <em>soft launching</em> atau percobaan. Hendi berharap ke depan Pasar Semarangan di Hutan Tinjomoyo tidak hanya digelar pada hari Sabtu, tapi juga Jumat dan Minggu.&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya