SOLOPOS.COM - Para peziarah dari berbagai daerah di Jateng dan luar provinsi sedang melantukan zikir dan berdoa di depan makam Sunan Kalijaga, Kadilangu, Demak.(Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Wisata religi di Kudus, Makam Sunan Kalijaga selalu ramai dikunjungi peziarah termasuk saat libur Imlek kemarin.

Semarangpos.com, SEMARANG-Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak masih menjadi daya tarik yang senantiasa ramai dikunjungi para peziarah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka datang dari berbagai daerah di wilayah Jawa Tengah dan luar provinsi di Tanah Air, untuk berdoa, berzikir, dan ada pula yang mencari berkah di makam salah satu Wali Songo tersebut.

Pada musim liburan dan bulan Maulid, jumlah peziarah mencapai ribuan orang setiap hari, sehingga pelataran di makam Sunan Kalijaga sangat padat. Para peziarah harus rela bergantian agar dapat berdoa persis di depan pintu masuk makam yang berada di dalam sebuah bangunan tembok permanen.

“Pada liburan Sabtu-Senin [6-8/2/2016] lalu, pengunjung rata-rata sekitar 5.000 orang per hari,” kata salah seorang petugas pencatat pengunjung makam Sunan Kalijaga Suhari kepada Semarangpos.com.

Menurut dia, para peziarah kebanyakan datang secara berombongan. Tiap rombongan antara 20 orang sampai 50 orang. “Dalam satu hari mencapai 165 rombongan,” imbuhnya.

Sebelum masuk ketua rombongan harus melaporkan jumlah rombongannya kepada petugas pencatat buku pengunjung yang berada di depan makam.

”Laporan jumlah rombongan untuk pendataan jumlah pengunjung,” ujar Suhari.

Untuk masuk ke kompleks makam Sunan Kalijaga tidak dipungut biaya, hanya di tempat laporan pendataan pengunjung disediakan kotak sumbangan suka rela, yang biasanya diisi oleh ketua rombongan.

Sedangkan untuk parkir kendaraan bus ukuran sedang Rp30.000, bus besar Rp61.000, mobil pribadi Rp5.000.

Akibat padatnya pengunjung, beberapa orang ibu rombongan peziarah dari pengajian Parang Barong, Pedurungan, Kota Semarang sempat tersesat saat ke luar dari makam Sunan Kalijaga.

”Harusnya belok kanan setelah ke luar dari makam, karena desak-desakan dengan peziarah lain saya malah kiri sehingga terpisah dari rombongan,” kata Ny Subechan yang tersesat bersama Ny Ari, dan  Ny Widodo.

Setelah hampir setengah jam, akhirnya mereka dapat ditemukan rombongan. ”Saya baru kali pertama ziarah di makam Sunan Kalijaga, sehingga bingung,” imbuh Ny Widodo.

Lokasi makam Sunan Kalijaga berjarak sekitar dua kilometer ke arah utara dari Mesjid Agung Demak. Sunan Kalijaga ikut membangun mesjid tersebut, dengan menyumbangkan salah satu soko atau tiang utama penyangga bangunan Mesjid Agung Demak.

Soko itu terbuat dari tatal yakni serpihan-serpihan atau potongan kayu yang direkatkan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk tiang. Tiang ini dikenal masyarakat dengan soko Sunan Kalijaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya