SOLOPOS.COM - masjid tegalsari, ponorogo, tempat nyantri Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono II. Foto istimewa buminusantara.blogspot.com)

Wisata Ponorogo, tidak hanya didominasi dengan wisata alam, tetapi di Kota Reog juga ada tempat wisata religi.

Madiunpos.com, PONOROGO — Kabupaten Ponorogo tidak hanya memiliki wisata alam yang indah, tetapi juga punya sejumlah tempat wisata religi. Kali  ini, madiunpos.com akan mengupas tentang wisata religi yang direkomendasikan Pemkab Ponorogo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Promosi dna Informasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Farida Nur Ain, mengatakan Ponorogo tidak hanya memiliki potensi alam yang indah dan tidak hanya memiliki kesenian reog yang telah dikenal secara internasional.

Dia menyebutkan, wisatawan yang berkunjung ke Kota Reog bisa berkunjung ke empat tempat religi yang penuh dengan sejarah.

Farida menyampaikan empat tempat wisata religi yang bisa dikunjungi wisatawan yaitu :

1. Masjid Tegalsari
Masjid kuno peninggalan Kyai Ageng Muhammad Besari ini terletak di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Masjid tersebut dibangun sekitar abad XVII oleh Ki Ageng Hasan Besari.
Di dalam masjid ini tersimpan kitab yang berumur 400 tahun. Kyai Ageng Muhammad Besari merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dari Siti Fatimah yang berputera Baginda Kusen.

2. Makam Bathoro Katong
Objek wisata religi ini terletak di bagian timur pusat Kota Ponorogo dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Makam tersebut adalah makam pendiri sekaligus bupati pertama Ponorogo. Selain itu, Bathoro Katong juga merupakan penyebar agama Islam di Ponorogo atas perintah kakaknya, Raden Patah. Bathoro Katong merupakan keturunan Raja Brawijaya yang berasal dari Kerajaan Majapahit.

3. Sendang Tirto Waluyojati
Terletak di Desa Klepu, Kecamatan Sooko, yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Ponorogo.
Sendang Tirto Waluyojati merupakan salah satu tempat ziarah bagi umat Katolik di Pulau Jawa untuk menghormati Bunda Maria. Tempat itu diresmikan oleh Mgr. A. J. Dibjakarna, Uskup Surabaya dengan nama Sendang Waluyojatiningsih pada tanggal 27 Mei 1988.

Saat ini tempat itu terkenal dengan sebutan Goa Maria Fatima. Sebagai tempat ziarah dan berdoa, Goa Maria Fatima atau Sendang Tirto Waluyojati dilengkapi dengan lapangan tempat berdoa.

Jalan salib yang melingkari jalan yang menuju ke tempat ziarah terdapat Gereja Stasi, Gereja Sakramen Mahakudus, dan Patung Bunda Maria dari Fatima. Di tempat ini terdapat hutan pinus dan sendang yang masih alami.

4. Makam Astana Srandil
Makam ini terletak di salah satu kaki bukit Gunung Srandil Desa Srandil, Kecamatan Badegan atau berjarak 15 km dari pusat kota Ponorogo.

Di lokasi ini merupakan tempat makam Bupati Sumoroto Prawirodirjo dan keturunanya. Bupati tersebut dikenal sebagi pemimpin yang anti-penjajah Belanda. Tempat ini ramai dikunjungi peziarah pada saat Selasa Kliwon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya