SOLOPOS.COM - Wisatawan menyambangi Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi, Minggu (5/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Wisata Ngawi mestinya bisa optimal didukung Benteng Pendem yang hingga kini dikuasai TNI AD.

Madiunpos.com, NGAWI — Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi di Kelurahan Pelem, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tak kunjung bisa direnovasi untuk dijadikan objek daya tarik wisata. Situs cagar budaya itu hingga kini dikuasai TNI AD yang hingga kini tak kunjung menerbitkan izin pengembangan wisata atas situs tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Petugas Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Ngawi, Mahmud mengungkanpan Benteng Pendem Ngawi selama ini dikelola oleh TNI AD, dalam hal ini adalah Batalyon Yon Armed 12 Ngawi. Sehingga, secara otomatis pengembangan objek wisata budaya tersebut menunggu izin dari Mabes TNI AD.

“Pelaksanaan pembangunan sejumlah objek wisata di Ngawi, seperti Benteng Pendem dan Waduk Pondok, baru bisa dilakukan setelah ada MOU atau kerja sama dengan pihak-pihak terkait selaku pengelolanya. Dalam hal ini TNI AD untuk Benteng Pendem dan Balai DAS Bengawan Solo untuk Waduk Pondok,” ujar Mahmud kepada wartawan di Ngawi, Sabtu (23/1/2016).

Mahmud menjelaskan, Pemkab Ngawi telah menyediakan Rp6 miliar dana pembangunan sejumlah tempat wisata di wilayahnya pada tahun anggaran 2015 lalu. Dana itu mestinya dialokasikan untuk Benteng Pendem Ngawi, Waduk Pondok, dan Taman Wisata Tawun. Karena belum ada izin, dana tersebut terpaksa masuk dalam sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

“Sambil menunggu izin dari TNI, anggaran kemarin yang tersedia di tahun 2015 akan digunakan untuk pembangunan Taman Wisata Tawun yang secara otoritas milik Pemkab Ngawi,” kata dia.

Pihak Pemkab Ngawi berharap, izin yang telah diajukan sejak beberapa tahun lalu tersebut segera turun. Sehingga, renovasi Benteng Pendem Ngawi dapat segera dilakukan guna mendukung pengembangan pariwisata di daerah setempat.

Sejak dibuka untuk umum, Benteng Pendem Ngawi telah menjadi tempat tujuan wisata budaya dan sejarah primadona di kabupaten setempat. Kondisi bangunannya yang megah dan bernuansa zaman penjajahan Kolonial Belanda, semakin menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung.

Yon Armed Mendukung
Data Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) 12 Ngawi selaku pengelola Benteng Pendem Ngawi mencatat, jumlah pengunjung yang datang ke Benteng Pendem saat ini rata-rata mencapai 3.000 orang/bulan.

Pihak Yon Armed 12 Ngawi sendiri juga telah menyatakan dukungannya kepada Pemkab Ngawi untuk membenahi Benteng Pendem Ngawi menjadi tempat wisata andalan di kabupaten setempat. Namun, hal itu masih menunggu izin dari mabes.

Seperti diketahui, Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi terletak di jalur pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, tepatnya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Benteng itu dibangun oleh Gubernur Jenderal Defensieljn Van Den Bosch sekitar dua abad lalu atau pada tahun 1839, dengan memanfaatkan keberadaan aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. Selain berfungsi untuk zona pertahanan, pembangunan benteng itu dulunya juga untuk memudahkan arus tranportasi di aliran dua sungai.

Setelah kemerdekaan, benteng tersebut digunakan oleh TNI AD dalam hal ini Yon Armed 12 sebagai gudang senjata. Setelah tidak lagi digunakan sebagai gudang senjata, Benteng Pendem Ngawi kini telah dibuka untuk umum sebagai objek wisata sejak akhir tahun 2011.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya