SOLOPOS.COM - Museum di Situs Trinil (JIBI/Solopos/Istimewa)

Wisata Ngawi yang cukup terkenal adalah Museum Trinil. Musuem ini tak bisa dilepaskan dari jasa besar seorang dokter. Siapakah dia?  

Madiunpos.com, NGAWI – Nama Museum Trinil saat ini bergema nyaring ditelinga antropolog seantero jagad tidak lepas dari usaha seorang pejabat kedokteran tentara kolonial Belanda. Dokter yang lahir 28 Januari 1858 di Eijsden, Gimburg, Belanda ini telah menjawab kepingan yang hilang dari teori human origin milik Charles Darwin. Orang itu ialah Eugene Dubois seorang dokter KNIL (tentara Kolonial Belanda).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Teori yang dikenal oleh Eugene Dubois adalah human origin milik Charles Darwin. Teori ini merupakan salah satu cetusan keingintahuan Eugene Dubois tentang apa yang belum diketahui  mengenai kehidupan masa purba.

Menurut Sujono, salah satu staff Museum Trinil, mengutip Buku Situs Museum Trinil, sejak menikah dengan Anna Geertruida, Eugene Dubois mulai menyelidiki anatomi hewan bertulang rangka. Namun, penelitian tidak berhasil karena kurangnya biaya dari pemerintah Belanda.

Kemudian Eugene Dubois meninggalkan pekerjaan tersebut dan masuk tentara kolonial Belanda sebagai pejabat kedokteran pada tahun 1887.Hal tersebut dilakukan agar Eugene Dubois bisa dikirim ke Hindia Belanda (Indoonesia)

Menurut Riwayat Penelitian Eugene Dubois di Indonesia, Fachroel Aziz dari Pusat Penelitian dan Pembangunan (P3) Geologi, Bandung, ada dua alasan melandasi kedatangan pria Belanda tersebut ke Indonesia. Pertama berdasarkan buku The Descent of Man yang menyatakan bahwa nenek moyang manusia seharusnya hidup di daerah tropis. Hal itu karena manusia purba telah kehilangan bulu selama perkembangannya.

Alasan selanjutnya yang meladasi pria dengan nama lahir Marie Eugene Francois Thomas Dubois ini adalah di Hindia Belanda (Indonsesia) banyak gua-gua. Menurut Eugne Dubois tak mustahil akan ditemui fosil-fosil ataupun bekas kehdupan manusia purba.

Setelah melalui perjalanan yang teramat jauh pada bulan september 1891 Eugene Dubois menemukan fosil tulang geraham manusia purba. Untuk penunjuk arah Eugene Dubois membuat semacam tugu yang bergambar anak panah menghadap timur laut dengan tulian P.e 175 m. Dokter Belanda yang memajukan ilmu Paleoanthropology ini wafat pada tahun 1940, lima tahun sebelum Indonesia merdeka. (Geddy P/JIBI/Madiunpos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya