SOLOPOS.COM - Pejalan kaki melintas di Gladak Langen Bogan (Galabo) yang telah selesai renovasi di Jalan Mayor Sunaryo, Solo, Kamis (27/12/2012). Paguyuban PKL yang berjualan pada siang hari menolak penempatan gerobak di belakang selter Galabo. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS).

Solopos.com, SOLO – Wisata kuliner Solo tak lepas dengan Gladak Langen Bogan atau Galabo. Galabo menjadi salah satu ikon Kota Solo. Sayangnya, Galabo masih lesu. Hal itu terlihat dari kurang minatnya para pedagang untuk aktif meramaikan pilihan kuliner di sana.

Menurut data UPTD Kuliner pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] Solo, telah banyak pedagang galabo yang terputus di tengah jalan. Mereka terpaksa hengkang berjualan di lokasi itu mengingat pangsa pasar tak seimbang dengan modal berjualan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari 57 selter, saat ini ada 13 sampai 14 selter yang kosong. Pedagang datang dan pergi, putus masalah modal,” terang Kepala UPTD Kuliner Solo, Nene Krisnadi Prakoso kepada Solopos.com di kantornya, pekan lalu.

Dia menerangkan UPTD Kuliner juga telah menginventarisasi jenis kuliner yang disediakan para pedagang. Hal itu bertujuan untuk membantu strategi menyiapkan jenis kuliner yang prospek diminati pembeli.

Sebagai informasi, Kepala Disperindag Solo Rohanah menegaskan pihaknya membuka pendaftaran pedagang secara gratis untuk mengisi selter kosong itu. Hanya, sambung Nene, calon pedagang harus mengajukan proposal.

“Proposalnya semacam menu apa yang akan dijual di sana. Jadi kami selektif agar bisa membantu menggairahkan galabo,” tambahnya.

Dia menerangkan retribusi pedagang galabo maam Rp2.800. Sementara untuk siang, selter-selter tersebut juga dipakai para pedagang yang masing-masing ditarik retribusi Rp1.200.

Selain Galabo, kawasan kuliner di Pucangsawit juga disebut Nene masih perlu didongkrak. Sebab, masih terdapat sekitar 30 selter di sana belum diminati pedagang.

Selter Galabo dibangun lewat anggaran 2012. Namun hingga kini, kawasan kuliner tersebut belum juga diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Solo. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo belum menerangkan alasan masalah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya