SOLOPOS.COM - Gua peninggalan Jepang juga menjadi daya tarik. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Wisata Klaten, Jatinom tawarkan pesona Green Canyon mini.

Solopos.com, KLATEN — Anda pernah mendengar kemolekan green canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat? Nah, tak perlu jauh ke sana. Di Klaten, tepatnya di Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom terdapat keindahan alam serupa. Ngarai hijau yang terbentuk dari erosi tanah akibat aliran Sungai Gethuk punya cerita sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berlokasi sekitar 90 menit dari Kota Solo, Sungai Gethuk memiliki aliran air yang jernih dan tanpa sampah. Dasar sungai yang berupa bebatuan seolah filter alami. Untuk menikmati pesonanya, pengunjung tak perlu menggunakan kapal. Berjalan kaki menyusuri sungai adalah cara terbaik.

Beberapa ruas sungai ini memiliki kedalaman beragam. Sehingga, aktivitasnya tak melulu susur sungai, tapi juga berenang atau sekadar berendam. Salah seorang pengelola, Andi Afiyanto, menjelaskan pemerintah desa secara bertahap menggelontorkan dana guna mempercantik green canyon mini.

Mulai dari penataan taman, pemasangan tangga turun sungai, pembuatan mushola, kamar mandi, dan sejumlah fasilitas lain. “Sampai saat ini kami belum mematok tiket masuk karena merasa fasilitasnya kurang layak. Pengunjung yang datang bisa membayar dana sukarela. Tidak membayar pun tidak masalah,” kata dia, Jumat (21/7/2017).

Setelah ngobrol singkat, Solopos.com pun segera beringsut ke tepi Sungai Gethuk. Di bagian pertama tepat di samping mushola yang baru dibangun, Solopos.com berjumpa dengan sejumlah anak. Mereka rupanya asyik menikmati kesegaran aliran Sungai Gethuk. Berenang, melompat, dan sesekali menyelam. Kedalaman di bagian pertama ini hanya sekitar 50 sentimeter.

Ngarai hijau Sungai Gethuk mirip Green Canyon,Ciamis. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Ngarai hijau Sungai Gethuk mirip Green Canyon,Ciamis. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Pengelola kerap menyebutnya sebagai area anak-anak. Karung-karung yang ditumpuk tepat di mulut air terjun menandai batas antara area anak-anak dan area lompatan. Ya, siapapun yang berani bisa melompat dari mulut air terjun ke bawah. Kedalamannya yang mencapai empat meter membuat lompatan itu tak berbahaya karena tak akan menyentuh dasar.

Terlebih, ketinggian air terjun hanya sekitar empat meter. Puas menyaksikan keberanian bocah-bocah itu, Solopos.com lantas turun ke sungai. Menapaki bebatuan kali, ngarai hijau Sungai Gethuk berkali-kali membuat Solopos.com tertegun. Guratan-guratan halus sepanjang tebing sungai setinggi 5 meter itu seperti menyimpan kisah di baliknya.

Anak terjun dari air terjun mini Sungai Gethuk. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Anak terjun dari air terjun mini Sungai Gethuk. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Butuh berapa lama, aliran air sungai berhasil mengukir bebatuannya. Atraksi alam nan hijau itu mengapit Solopos.com sepanjang sungai. Kelokannya menghadirkan sudut-sudut unik yang kian menantang untuk dijelajahi. “Kalau mau ditelusuri, sepanjang Sungai Gethuk punya tebing serupa. Tapi, untuk sementara kita menjelajahi sepanjang 1 kilometer sampai di akar seribu,” ucap Andi.

Gua peninggalan Jepang juga menjadi daya tarik. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Gua peninggalan Jepang juga menjadi daya tarik. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Akar seribu yang bisa disusuri sejauh 500 meter berjalan kaki dari pintu masuk green canyon adalah bagian tersendiri. Pohon beringin besar yang akarnya menempel di tebing sungai mendasari penamaan itu. Akarnya yang berjajar dan memanjang menjadikannya latar belakang foto yang menarik.

Akar seribu di tepi Sungai Gethuk menjadi daya tarik lain. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

Akar seribu di tepi Sungai Gethuk menjadi daya tarik lain. (Mariyana Ricky P.D./JIBI/SOLOPOS)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya