SOLOPOS.COM - Perosotan berkepala naga menjadi salah satu wahana yang ada di Objek Wisata Banyu Mili, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. Foto diambil Selasa (16/2/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Wisata Klaten yakni Banyu Mili akan dikelola oleh warga setempat seperti halnya Umbul Ponggok.

Solopos.com, KLATEN – Objek wisata Banyu Mili berada di kawasan milik Pemerintah Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Selama 10 tahun terakhir, objek wisata yang berlokasi di seberang kantor desa setempat dikelola pihak ketiga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pengelolaan tersebut bakal habis pada September mendatang dan kembali ke pemerintah desa. Setelah pengembalian itu, pemerintah desa dan warga setempat menghendaki Banyu Mili digarap sendiri oleh warga dan pemerintah desa setempat.

Pengelolaan diawali dengan rencana revitalisasi Banyu Mili serta serta Waduk Galau. Sekretaris Desa Ponggok, Yani Setiadi, mengatakan tak hanya di Banyu Mili dan Waduk Galau, revitalisasi juga dilakukan pada kawasan Umbul Besuki serta sumber mata air lainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

“Revitalisasi dilakukan bertahap,” jelas dia saat ditemui di kantor desa, Selasa (16/2/2016). Objek Wisata Banyu Mili dan Waduk Galau bakal disulap menjadi ruang terbuka hijau serta wisata kuliner dan pemancingan.

Sementara, kawasan Umbul Besuki menjadi wahana wisata alam dengan fasilitas outbond, susur sungai, jogging track, serta pelatihan mitigasi bencana. Total luas lahan guna merealisasikan rencana tersebut sekitar 2 hektare (ha).

Yani mengatakan revitalisasi menggunakan dana yang bersumber dari pendapatan BUM Desa, pendapatan asli desa, serta investasi masyarakat. Total dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi itu sekitar Rp20 miliar.

“Kalau hanya mengandalkan pendapatan desa serta pemasukan dari BUM Desa tentu tidak cukup. Kami juga mengandalkan investasi warga khusus Ponggok,” urai dia.

Yani menjelaskan dilibatkannya warga melalui investasi dimaksudkan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Selain itu, melalui investasi warga merasa memiliki tempat wisata yang dikembangkan.

Hal itu seperti yang sudah dilakukan pada pengelolaan Umbul Ponggok. Warga melakukan investasi berupa pelampung serta peralatan menyelam dan mendapatkan bagi hasil dari penyewaan alat tersebut.

“Warga jadi merasa memiliki selain itu juga mendapatkan bagi hasil atas pengelolaan dari objek wisata yang dikembangkan. Kami harapkan semua warga melakukan investasi. Kalau dari kalangan tidak mampu, nanti cara investasi dibantu dari desa,” ungkapnya.

Saat mengunjungi Banyu Mili, seluncuran kolam renang berkepala naga langsung terlihat ketika berada di tempat parkir objek wisata tersebut. Di samping pepohonan terdapat tiga kolam renang berukuran sedang hingga kecil.

Di lokasi itu juga terdapat arena bermain anak-anak. Memasuki lebih dalam objek wisata itu, terdapat kolam renang utama berukuran 50 meter x 15 meter dengan kedalaman sekitar dua meter. Tak jauh dari kolam renang, terdapat arena kuliner yang berada di atas permukaan air.

Ditemui beberapa waktu lalu, Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, mengatakan pengembangan wisata di Desa Ponggok sudah masuk dalam rencana jangka menengah desa (RPJMDes). Soal investasi warga, ia menuturkan hal itu tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

Sementara itu, pengelola Objek Wisata Banyu Mili, Sunarto, menjelaskan awalnya tak ada yang berani mengelola objek wisata tersebut.

“Kemudian kami berani masuk mengelola karena melihat di sana ada potensi yang besar. Banyaknya sumber mata air di Desa Ponggok menjadi keunggulan. Konsep yang kami kembangkan yakni wisata air, rekreasi keluarga, serta outbond,” jelas dia.

Terkait rencana tak ada perpanjangan atas pengelolaan Objek Wisata Banyu Mili, ia mengaku selama ini belum ada pembicaraan. “Sampai saat ini memang belum ada rembukan soal itu. Nanti tentu akan kami bicarakan yang terbaik seperti apa,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya