SOLOPOS.COM - Ilustrasi kapal pesiar (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Wisata Jatim diyakini Pelindo III tak terpengarui turunnya angka kunjungan kapal pesiar.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pelindo III mencatat kunjungan kapal pesiar atau cruise ke Tanjung Perak per Agustus mencapai 75 unit kapal. Jumlah tersebut mengalami penurunan 11,76% dari kunjungan kapal di periode yang sama tahun 2014 lalu, yaitu 85 unit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Tanjung Perak mengalami penurunan, Pelabuhan Indonesia III optimistis menjaring lebih banyak wisatawan berkunjung ke Jawa Timur. Kepala Humas Pelindo III Edi Priyatno mengatakan Jawa Timur masih berpotensi menjaring wisatawan, khususnya asing yang berlayar menggunakan kapal pesiar yang berlabuh di Tanjung Perak.

Pasalnya, meski kunjungan kapal menurun, berat muatan kapal dan arus penumpang mengalami peningkatan yang moderat. “Jumlah unit kapal turun tetapi berat muatan dan arus penumpang meningkat. Jadi, unit kapal yang berlabuh memiliki ukuran yang lebih besar,” katanya saat ditemui Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) belum lama ini.

Naik 19,09%
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dan dipublikasikan Minggu (6/9/2015), beban muatan 75 kapal per Agustus 2015 tercatat 3,69 juta gross tonnage (GT), naik 10,45% dari beban muatan periode yang sama tahun 2014 lalu sebesar 3,34 juta GT. Sementara itu, dari sisi arus penumpang, jumlah kunjungan periode Januari-Agustus 2015 tercatat 67.015 penumpang, atau melonjak 19,09% dari periode Januari-Agustus 2015 sejumlah 56.272 penumpang.

“Secara keseluruhan, jumlah penumpang mengalami kelonjakan meski jumlah kapal menurun. Itu bagus kalau jumlah penumpang dipertahankan atau naik hingga penghujung tahun,” ujarnya.

Edi menilai, perlambatan ekonomi global tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Jawa Timur. Perseroan optimistis kunjungan wistawan ke Jawa Timur melalui pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya akan meningkat hingga tembus 90.000 penumpang dengan beban 5,0 juta Gross Tonnage. Target itu melampaui pencapaian tahun lalu yang menorehkan 84.827 penumpang dengan beban 4,82 juta GT.

Di Provinsi Jawa Timur, sektor pariwisata diprediksi mampu bertahan dengan baik di tengah depresiasi rupiah yang melanda. Potensi pariwisata Jawa Timur sedang terbuka lebar, khususnya pariwisata yang pangsa pasarnya kelas internasional.

Segmen Kuat
Pengamat Pengembangan Ekonomi Daerah sekaligus Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur Taufik Saleh mengatakan kelompok industi pariwisata memiliki segmen pasar luar negeri yang kuat. Oleh karena itu, mereka mampu bertahan di tengah gonjang-ganjing melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Adapun, tempat wisata si Jawa Timur yang sedang dipacu promosinya yaitu Bromo, Kawah Ijen dan Karapan Sapi. “Sektor pariwisata itu anomali, tidak mengikuti kondisi yang terjadi di global,” ujarnya.

Malah, ujarnya, saat ini semakin banyak turis yang berkunjung karena rupiah sedang anjlok. Selama pangsa pasarnya mancanegara, lanjut dia, industri tersebut mampu bernafas panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya