SOLOPOS.COM - Kondisi objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar ,tidak terlalu ramai pada momen libur panjang Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021). (Istimewa/Pengelola Grojogan Sewu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar, diizinkan melakukan uji coba operasional mulai Sabtu (11/9/2021) besok. Meskipun sudah boleh uji coba beroperasi, namun aturan yang diterapkan lebih ketat dibandingkan sebelumnya.

Petugas Pemasaran Grojogan Sewu, Eko Wiyono, mengatakan, izin operasional Grojogan Sewu diberikan setelah perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah menganalisis simulasi yang dilakukan oleh manajemen Grojogan Sewu Minggu (5/9/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun diakui, sejumlah aturan terkait protokol kesehatan pengunjung objek wisata Grojogan Sewu diperketat. Salah satunya pembatasan usia pengunjung yang diperbolehkan masuk Grojogan Sewu.

Baca juga: Polres Karanganyar Batasi Mobilitas Kendaraan Menuju Tawangmangu, Sejumlah Lokasi Dijaga Petugas

“Sudah ada izinnya untuk uji coba bisa dimulai Sabtu. Tapi aturannya lebih ketat. Anak dengan usia di bawah 12 tahun masih tidak diizinkan untuk masuk. Kami sudah diberitahukan dari pimpinan kalau ada pengecekan usia dulu sebelum masuk. Kalau usianya tidak memenuhi syarat kami mohon maaf harus di luar dan tidak boleh masuk. Kalau syarat vaksin sebagai syarat masuk belum ada kebijakannya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (10/9/2021).

Selain itu, jumlah pengunjung harian juga dibatasi sebanyak 25 persen dari kapasitas maksimal atau 500 orang perhari. Namun, Eko memprediksi, jumlah pengunjung tidak akan sebanyak itu berkaca dari pengalaman sebelumnya. Namun, pengelola tetap mengatur strategi apabila terjadi lonjakan jumlah pengunjung.

“Kalau akhir pekan sebelum PPKM Darurat itu, maksimal kami hanya menerima 300 kunjungan. Kalau hari biasa maksimal 100 orang. Jadi masih aman. Untuk antisipasi, sementara hanya loket satu yang dibuka. Tapi kalau ada tanda lonjakan pengunjung kami buka pintu loket dua agar antrean bisa dipecah,” beber dia.

Baca juga: Urgent, 3 Lokasi Rawan Longsor di Karanganyar Ini Segera Dipasangi Alat EWS

Meskipun diizinkan buka dengan pembatasan ketat, namun Eko mengakui kondisi tersebut lebih baik dibandingkan saat tutup. Pasalnya, dampak yang dirasakan tidak hanya dirasakan pengelola melainkan juga pedagang di dalam dan luar Grojogan Sewu.

Dampak untuk Pedagang

Total, di dalam kawasan Grojogan Sewu terdapat 150 pedagang, dan di luar Grojogan Sewu terdapat sekitar 450 pedagang yang dikoordinasi tiga paguyuban.

“Meskipun ketat, tapi kondisinya akan lebih baik dibandingkan tutup sama sekali. Kami sudah sebulan lebih tutup. Kalau buka, pedagang bisa berjualan kembali dan ekonomi bisa berjalan lagi meskipun belum tahu nanti minat kunjungan wisata bagaimana,” imbuh dia.

Baca juga: Catat Lur! Hajatan Boleh Digelar di Karanganyar, Tapi…

Terkait pedagang, Eko mengatakan para ketua paguyuban pedagang di Grojogan Sewu sudah diinformasikan terkait hal tersebut. Selain menginformasikan pembukaan wisata, pihaknya juga mulai mempersiapkan sejumlah kebutuhan operasional untuk Sabtu.

“Kami pas tutup kemarin ada waktu untuk bersih-bersih dan memperbaiki sarpras [sarana prasarana] yang rusak. Kalau sekarang fokusnya lebih ke pemenuhan fasilitas pendukung prokes. Kami harus patuh dengan aturan yang ada,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya